
Sebuah Rahasia
Pulang
Panggilan jiwa
Kerinduan yang meronta
Tak peduli ke mana melangkah
Badai menghantam laksana gegana
Hati rasa nestapa
Jiwa hampa
Nelangsa
Lelah raga bersimbah peluh
Rasa ingin keluh
Pertahanan luruh
Jenuh
Desember kini bertamu kembali
Bulan penuh sukacita
Rayakan kelahiran
Juruselamat
Meratap
Tiada guna
Cukup jadikan pelajaran
Raih masa depan lebih
Ricuh
Saling tuding
Emosi seakan dipermainkan
Sana-sini saling curiga
Lebat
Terjadi lagi
Seharusnya menjadi berkat
Pada kenyataannya menjadi petaka
Syahdu
Menyentuh kalbu
Membuai relung rindu
Menyentak pendar segenap penjuru
Hari berhias alunan lagu
Jangan biarkan membatu
Damai berpadu
Satu
Natal
Kiranya kekal
Bukan sekedar ritual
Biarlah tetap menjadi sakral
Tidak harus dipahami akal
Hati jangan bebal
Jangan asal
Natal.
__________________________________
(dibalik)
Natal
Jangan asal
Hati jangan bebal
Tidak harus dipahami akal
Biarlah tetap menjadi sakral
Bukan sekedar ritual
Kiranya kekal
Natal
Satu
Damai berpadu
Jangan biarkan membatu
Hari berhias alunan lagu
Menyentak pendar segenap penjuru
Membuai relung rindu
Menyentuh kalbu
Syahdu.
-Gassmom-
Pematangsiantar, 221218
Note. Masih belajar, karena menurutku sungguh sangat menarik menulis puisi model ini.