“Anak Sekolah Minggu yang Tuhan cinta, sekarang siapa yang ingin bernyanyi?” tanya Bang Jhon, guru sekolah Minggu yang bertugas hari ini.
Sean yang duduk berdampingan dengan Sonia kakaknya, mengangkat tangan seperti ingin tunjuk tangan namun seolah ragu. Kemudian dia menarik tangan Sonia dan berbisik, “Kak, Sean mau nyanyi.”
“Benar Sean mau nyanyi?” tanya Sonia sambil memandang tak yakin kepada Sean yang masih berusia 3 tahun. “Nyanyi lagu apa?”
“Anak monyet.”
“Betul ya? Biar kakak bilang sama Bang Jhon.”
Melihat Sean mengangguk dengan yakin, Sonia pun memanggil Bang Jhon.
“Bang, adekku Sean mau nyanyi.” ujar Sonia kepada Bang Jhon.
“Oh, ya? Sean mau nyanyi lagu apa? tanya Bang Jhon sambil menghampiri Sean.
“Anak Monyet.” jawab Sean.
“Oke, kalau begitu kita dengarkan dulu Adek kita Sean akan menyanyikan lagu ‘anak monyet’, diharap yang lain jangan ribut.” ujar Bang Jhon.
Sean pun melangkah maju dan mulai bernyanyi.
“Anak monyet dalam gereja …”
Ha ha ha…
Anak-anak lain pun tertawa terbahak- bahak.
“Anak cacing dalam gereja …”
Ha ha ha…
Ruangan sekolah Minggu pun semakin riuh dipenuhi tawa anak-anak lain. Bang Jhon memberi isyarat supaya anak-anak tenang kembali.
“Anak burung di dalam gereja …”
Ha ha ha …
Tawa kembali meledak. Anak-anak tak perduli lagi dengan isyarat Bang Jhon menyuruh untuk diam.
“Sudah selesai Sean?” tanya Bang Jhon melihat Sean sudah diam dengan wajah sumringah
“Sudah Bang.”
“Oke, terima kasih Sean telah bernyanyi. Anak- anak lain juga harus berani seperti Sean. Sean yang masih kecil saja berani, harusnya kalian lebih berani lagi.” ujar Bang Jhon. “Nah, Sean sudah bisa kembali ke tempat duduknya supaya kita menutup kebaktian kita dengan doa.”
Sambil senyum-senyum karena Bang Jhon memuji dia, Sean pun kembali ke tempat duduknya diiring tawa dan bisik- bisik anak lain. Hal itu membuatnya semakin senang karena merasa sudah membuat orang lain senang tanpa Sean tahu apa yang membuat anak-anak Sekolah Minggu yang usianya jauh diatasnya itu tertawa terbahak-bahak.
***
note.
Lagu ‘Anak Monyet’ adalah salah satu lagu anak Sekolah Minggu yang sering dinyanyikan di gereja. Saking sering dinyanyikan sampai Sean yang berusia 3 tahun pun hapal. Tapi entah grogi atau bagaimana, di depan anak sekolah Minggu yang lain dia menyanyikannya dengan kata berbeda sehingga anak lain merasa lucu sampai tertawa terbahak-bahak.
Lirik lagu yang sebenarnya adalah:
‘Anak Monyet’
Anak monyet di atas pohon
Anak cacing di dalam tanah
Anak burung di dalam sangkar
Anak Tuhan di dalam gereja
Panjang muka namanya kuda
Panjang hidung namanya gajah
Panjang tangan itu pencuri
Panjang sabar itu anak Tuhan
-Gassmom-
Pematangsiantar, 250119
Sebenarnya tema ini sudah pernah kutulis dan kuunggah di platform lain. Tapi berhubung platform tersebut sudah tidak aktif, jadi aku tulis ulang dengan sedikit perubahan.