Banyak teman yang mengatakan ingin mengerjakan karya kristik tapi tidak tahu memulai dari mana. Sebagai teman yang “baik” (ehem, …) aku menyarankan untuk mengerjakan kristik jadul saja dengan modal murah meriah dan kalau hancur diuwel-uwel kita tak merasa rugi. Eh, diuwel-uwel itu apa ya bahasa Indonesianya? Pokoknya, mau dibongkar pasang, tusuk sana sini, atau akhirnya kucel seperti kain pel karena harganya murah jadi sah-sah saja untuk sebuah percobaan. Aku mengatakan begitu karena itulah yang kulakukan saat memulai belajar kristik.