Gassmom
Mama baru saja tiba di rumah sepulang jalan sore. Seperti biasa, santai dulu di teras depan sekedar melepas lelah dan mengeringkan keringat.
Tak berapa lama terdengar suara tawa cekikikan dari dalam rumah. Sepertinya ada sesuatu yang seru, membuat anak-anak tertawa-tawa begitu.
Setelah tawa mereka berhenti, satu persatu berpencar dengan kesibukan masing-masing. Ada yang bermain dengan temannya, ada yang sekedar keluar memantau suasana senja.
“Mama, pokoknya Adek mau protes.”
Seperti biasa, begitu bangun pagi Sachio langsung membereskan tempat tidur, ke kamar mandi, minum air putih. Setelah itu langsung bergegas ke kandang ayam.
Pagi yang cerah. Anak-anak di rumah Gass family pun larut dalam kesibukan belajar daring.
Masih sekitar pukul 6 pagi. Belum ada kesibukan berarti di Jalan Mawar, ketika bunyi sirene ambulans terdengar memecah kesunyian pagi. Semakin lama semakin kuat, ternyata berakhir di jalan belakang rumah kami.
Hari ini perayaan Idul Adha bagi umat Muslim. Takbir berkumandang dari mesjid komplek sejak kemarin malam dan pagi pun sudah berkumandang sejak pukul 4 subuh.
“Sachio, main yuk.” Terdengar suara riuh anak-anak dari luar tembok.
Beberapa hari ini, nyamuk sepertinya merajalela. Tidak siang tidak malam, nyamuk lebih banyak dari biasanya. Hal ini pastinya menimbulkan ketidaknyamanan tersendiri untukku.
Namanya Melati, usianya sudah 11 tahun dan sekarang sudah duduk di kelas 6 SD. Walaupun kalau melihat sekilas, banyak yang tidak yakin kalau dia sudah kelas 6. Orangnya kecil mungil sehingga awalnya anak-anak lain mengira dia belum SD.
Mentari belum lagi menunjukkan pesonanya, namun emak rempong seperti diriku sudah sibuk. Berkutat di dapur, menyiapkan segala sesuatu untuk sarapan keluarga.
Gassmom 