Kategori
Daily Stories Etnis Simalungun Pematangsiantar

Acara Sukacita Pertama di Bulan September

Hari kedua berada di level 3 PPKM, dan aku menghadiri undangan makan siang dari tetangga. Undangan tersebut dalam rangka acara adat untuk menuju pernikahan yaitu acara patapei parsahapan sihol marhajabuan dalam adat Batak Simalungun.

Iklan
Kategori
Sebuah Perjalanan

Berkunjung Ke Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) 2019

Senin, 11 Maret 2019 adalah giliran Pemerintah Kota Pematangsiantar mengadakan Pagelaran Malam Kesenian di PRSU 2019.
Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) 2019 adalah pameran tahunan terbesar dan paling meriah di Sumatera Utara, yang gelar pada tanggal 8 Maret – 8 April 2019 di di Area PRSU Jl. Gatot Subroto Medan. Acara tahunan kebanggaan masyarakat Sumatera Utara ini merupakan perayaan yang ke-48 sejak tahun 1972.

Jadi, berhubung pada hari Senin tersebut Kota Pematangsiantar yang punya acara maka semua OPD yang ada di Pematangsiantar mengirim utusan untuk meramaikan termasuk dari instansi kami.

Kami berangkat langsung dari Pematangsiantar. Sebenarnya pagelaran dimulai pukul 20.00 WIB tetapi kami tiba lebih cepat supaya dapat melihat-lihat dulu.

Kami tiba pkl 17.00 WIB, foto-foto dulu di depan gedung Pusat Promosi Dagang dan UKM kemudian kami masuk ke area PRSU. Harga tiket masuk hari biasa adalah Rp. 20.000,- sementara kalau hari Libur dan Minggu harga tiket Rp. 25.000,- Tetapi kalau kita utusan daerah bisa bebas masuk dengan syarat menunjukkan surat undangan yang ditujukan ke instansi masing-masing.

Begitu tiba, berfoto dulu 😁

Stand BKKBN

Stand Pematangsiantar

Kamipun langsung mengunjungi stand BKKBN dan Pemko Pematangsiantar, kebetulan stand tersebut tidak terlalu jauh dari pintu masuk. Setiap kabupaten-kota memilik stand masing-masing yang memamerkan produk ciri khas masing-masing yang bisa dibeli oleh pengunjung. Di stand Pemko Pematangsiantar ada ulos dan dipamerkan juga mesin tenunnya dan cara bertenun. Ada juga Roti Ganda sebagai oleh-oleh melegenda dari Pematangsiantar. Di halaman stand juga terparkir Becak BSA ikon Kota Pematangsiantar.

Stand Kabupaten Simalungun terletak tidak jauh dari stand Pematangsiantar. Kedua stand ini memiliki kesamaan, sama-sama memajang manekin berbusana Simalungun hanya warna busana berbeda. Selain ulos dan kerajinan lain, stand Kabupaten Simalungun juga memamerkan hasil pertanian seperti kol, labu, nenas dan lainnya.

Stand Pemko Pematangsiantar

Lumayan puas juga menyaksikan pameran stand demi stand sampai akhirnya pukul 20.00 WIB Pagelaran Malam Kesenian Pemerintah Kota Pematangsiantar dimulai.

Diawali dengan Tortor Somba kemudian video tentang Kota Pematangsiantar, menyanyikan Lagu Indonesia Raya, doa, kata sambutan dari Bapak Rahmad Syah dan Walikota yang diwakili oleh Bapak Sekda. Selanjutnya pagelaran tarian dan lagu yang sangat menarik pun berlangsung. Hujan yang turun pun tidak mengurangi meriah acara Pagelaran kesenian tersebut.

Pagelaran Malam Kesenian Pemko Pematangsiantar

Tetapi berhubung kami harus pulang malam itu juga jadi kami tidak bisa menyaksikan pagelaran sampai selesai. Dengan terpaksa kami pun meninggalkan tempat tersebut dan kembali ke Pematangsiantar. Tetapi walaupun tidak sampai tuntas kami lumayan puas menyaksikan pagelaran tersebut.

O, iya kemarin sempat juga membuat video suasana PRSU 2019, suasana stand juga sebagian Pagelaran Malam Kesenian Kota Pematangsiantar. Boleh diklik pada video di bawah.

Kategori
Etnis Simalungun

Tor-Tor Usihan Sirintak Hotang (Tarian Menyerupai dari Etnis Simalungun)

Pada Pagelaran Malam Kesenian Pemerintah Kota Pematangsiantar di PRSU tanggal 11 Maret 2019 kemarin, salah satu tarian Simalungun yang ditampilkan adalah Tor-Tor Usihan Sirintak Hotang.

Jujur, walaupun aku asli etnis Simalungun tetapi sangat banyak yang tidak kumengerti ditambah lagi aku jarang ikut kegiatan adat. Termasuk tor-tor ini. Tapi walaupun pemahamanku soal adat dan seni bisa dibilang minus, aku menikmati setiap seni yang kulihat termasuk tor-tor Usihan Sirintak Hotang ini. Aku juga merekam tor-tor ini dari awal sampai selesai.

Dan sebagai catatan untuk diriku sendiri, aku pun membuat tulisan ini.

Tor-tor Sirintak Hotang adalah tarian
yang berasal dari etnis Simalungun
Sumatera Utara. Sirintak artinya
menarik dan Hotang artinya rotan.
Sehingga tor-tor Sirintak Hotang
berarti tari menarik rotan. Tor-tor
Sirintak Hotang merupakan tor-tor
usihan atau dalam bahasa Indonesia
disebut dengan tarian menyerupai.
Tor-tor usihan merupakan sebuah
tarian yang menggambarkan
kehidupan sehari-hari. Tarian ini
disusun untuk mengenang kesulitan
yg dialami masyarakat dahulu waktu
mencari rotan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari. Pada
saat itu, mencari rotan merupakan
salah satu mata pencaharian
masyarakat Simalungun dalam
mempertahankan kehidupan.

Konsep koreografi
dalam Tortor Sirintak Hotang
berawal dari konsep tema yaitu
perjuangan. Perjuangan yang
dimaksud yaitu kegigihan dalam
pencarian rotan ke hutan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Konsep
tema tersebut kemudian disusun
berdasarkan filosofi Batak
Simalungun dan koreografi Tortor
Sirintak Hotang juga membahas
melalui penerapan motif gerak dan
pola iringan. (Tor-Tor Sirintak Hotang Pada Masyarakat Simalungun
Kajian Konsep Koreografi,
Irma Botorani Gultom)

Rasanya hanya itu yang perlu kutuliskan di sini, bila ingin tahu lebih dalam boleh membuka tautan di atas yang juga menjadi referensi dalam tulisan ini.

Bila ingin menyaksikan bagaimana Tor-Tor Usihan Sirintak Hotang yang dipentaskan di PRSU kemarin silahkan klik video di bawah ini.