Dua bulan sudah blog ini aku tinggalkan. Tak ada pos baru bahkan untuk sekedar singgah pun aku tak pernah. Kalau seandainya ini rumah, pastilah sudah berdebu dan penuh sarang laba-laba.
Tag: Daily Stories

Seperti halnya orang lain, aku juga pastinya selalu berharap perjalanan dalam hidup mulus adanya. Apalagi kalau itu menyangkut tentang kesehatan diri, keluarga dan orang terkasih. Bahkan ketika mendapatkan ekonomi yang pas-pasan, muncul penghiburan diri. Biarlah tidak hidup berlebihan seperti orang lain, yang penting semua sehat adanya.
Jumat, 29 April 2022. Libur lebaran pun resmi dimulai, terhitung dari hari ini. Maka satu harian tadi, aku asli di rumah saja. Aku memang begitu kalau sudah libur kerja. Tidak kemana-mana, bahkan keluar gerbang pun tidak. Betah mengurung diri di rumah.
Motel
Beberapa anak berhenti di depan rumah. Mereka mengadakan diskusi sebentar dan tak lama berteriak memanggil, “Bu … Ibu …, Bisa minta belimbing?”

Mama baru saja tiba di rumah sepulang jalan sore. Seperti biasa, santai dulu di teras depan sekedar melepas lelah dan mengeringkan keringat.
Tak berapa lama terdengar suara tawa cekikikan dari dalam rumah. Sepertinya ada sesuatu yang seru, membuat anak-anak tertawa-tawa begitu.
Setelah tawa mereka berhenti, satu persatu berpencar dengan kesibukan masing-masing. Ada yang bermain dengan temannya, ada yang sekedar keluar memantau suasana senja.
Sean Protes
“Mama, pokoknya Adek mau protes.”
Alur Kehidupan
Dua orang sedang makan siang bersama di luar tempat mereka bekerja. Usai makan ternyata hujan deras, membuat mereka terpaksa menahan langkah untuk kembali ke tempat kerja.
Akhirnya mereka pun terlibat pembicaraan, saling bertukar cerita.
Keduanya memiliki posisi yang sama di tempat mereka bekerja. Yang membedakannya hanyalah wilayah kerja. Namun tupoksi dan segala sesuatunya sama.
Yang satu bercerita, bagaimana dia telah pernah mengalami masa kejayaan. Berada di posisi mantap dengan wewenang dan finansial yang memuaskan. Ada bangga pernah berada di posisi itu. Namun ada penyesalan untuk segala sikap yang terlanjur diperbuat di masa lalu. Bahkan terpikir bahwa berada di posisi saat ini adalah karma dari segala perbuatan.
Yang satu lagi bercerita, bagaimana pernah berada dalam situasi kerja yang melelahkan. Bekerja melayani tanpa boleh mengeluh, sebaliknya harus tetap memberi senyum, sapa dan sentuh. Semuanya dilakukan dengan ikhlas tanpa menghitung lelah. Berpikir berada di posisi saat ini sebagai anugerah, buah dari segala kesabaran di masa lalu.
Dua orang pada posisi sama dengan latar berbeda. Begitulah perjalanan waktu telah menghantar ke setiap alur kehidupan. Namun apa dan bagaimanapun latar belakangnya, yang penting tetap bersyukur.
Gassmom, 12. 04. 2022
Hanya 80 Hari
Niat boleh ada, tapi perkara hasil tidak ada yang bisa menerka. Demikian juga dengan tantangan menulis setiap hari yang sempat aku berikan kepada diriku.
Sebenarnya niat untuk bertahan begitu besar, paling tidak sampai 100 hari. Akan tetapi, ternyata hanya bisa bertahan sampai 80 hari. Pada hari ke 81, aku dikalahkan oleh kelelahan.
Hari itu, kegiatan kami memang full dari pagi sampai sore. Ditambah lagi pada pagi harinya aku harus menerobos hujan menuju lokasi kegiatan. Malam harinya, aku tak kuasa menahan lelah dan berniat untuk tidur sebentar. Dengan niat untuk bangun lagi untuk sekedar menuliskan satu kalimat di blog ini.
Benar, aku memang terbangun lagi. Akan tetapi terbangun ketika tanggal sudah berganti. Rasanya begitu kecewa karena telah melewatkan hari begitu saja. Hasrat menulis pun langsung anjlok karena rasanya sia-sia, karena kembali ke angka 1.
Sampai beberapa hari aku mengalami kehilangan semangat dan malas untuk memulai kembali. Sampai akhirnya aku menuliskan ini. Kali ini tidak ada tantangan lagi, hanya sekedar menulis menuangkan hasrat. Tidak tahu apakah nanti tertarik lagi untuk mengulang hal serupa. Untuk saat ini, hanya untuk menyenangkan hati saja dulu, menjalani dengan santai sebagaimana biasa.
Gassmom, 28/09/2021
Ada waktu bersuka, ada waktunya berduka. Begitulah kehidupan, suka dan duka selalu datang silih berganti. Semua pasti mengalami, hanya perkara waktu yang membuatnya berbeda.

Hari kedua berada di level 3 PPKM, dan aku menghadiri undangan makan siang dari tetangga. Undangan tersebut dalam rangka acara adat untuk menuju pernikahan yaitu acara patapei parsahapan sihol marhajabuan dalam adat Batak Simalungun.