Sachio : “Mama, kemarin Abang bilang cita-cita abang ada dua kan?”
Mama : “Iya.”
Sachio: “Sekarang sudah berubah Ma, nggak dua lagi tapi sudah tiga.”
Mama : “O, ya … apa saja itu? Satu, polisi. Dua, tentara. Yang ketiga Pendeta ya Bang? ”
Sachio : “Bukan lho Ma … ”
Mama: “Terus, apa dong?”
Sachio: “Cita-cita Abang yang ketiga itu adalah Bomba. ”
Mama : “Bomba? Apa itu Bomba? Mama tidak tahu. ”
Sachio : “Ish, Mama ini lho. Masak bomba tak tahu. ”
Mama : “Iya, memang Mama tak tahu koq.”
Sachio : “Bomba itu memadamkan kebakaran lho Ma. Kalau ada kebakaran, bomba akan datang menyelamatkan.”
Mama: “Ooo, itu namanya pemadam kebakaran.”
Sachio : “Bomba lho Ma. Mama ini nggak tahu lho. Makanya Mama nonton Ipin Upin, biar tahu. Namanya itu Bomba. Makanya sekarang cita-cita abang sudah tiga, Bomba 1 lagi. Gitu lho Ma … ”
Mama : “Ooo, itu.”
Si Mama hanya bisa mengangguk-angguk tak jelas. Dalam hati tak habis pikir, koq bisa bocah 4 tahun itu punya cita-cita menjadi pemadam kebakaran.
Sebagai orangtua tak lupa selipkan doa dalam hati kiranya Tuhan memberi yang terbaik untuk anak tersayang.
-Gassmom-
Pematangsiantar,210918
note.
Tulisan ini sudah pernah diunggah ke Platform lain.
Pict. pribadi.