Kategori
Daily Stories

Bagaimana Caraku Lekas Pulih dari Keterpurukan

Pict. Gassmom

Bagaimana Caraku Lekas Pulih dari Keterpurukan

Tahun ini, kerugian demi kerugian secara finansial rasanya begitu betah menghampiriku. Beberapa investasi yang aku simpan sedikit demi sedikit selama beberapa tahun, berakhir zonk. Harapan bahwa tahun ini akan menuai hasil ternyata sia-sia belaka.

Iklan
Kategori
Daily Stories

Manisan Salak yang Tak Pernah Jadi

Buah salak merupakan salah satu buah favorit di rumah kami. Yang menjadi pilihan utama biasanya adalah salak pondoh karena dijamin pasti manis. Walau pun begitu, sering juga membeli salak biasa seperti salak Sidempuan dan berbagai salak dari daerah sekitar. Karena salak biasa menjanjikan sensasi kesegaran dan kenikmatan tersendiri di balik rasanya yang tidak semanis salak pondoh.

Kategori
Daily Stories

Daun Sop

Daun yang mengintip dari kantong yang aku bawa ternyata menarik perhatian orang untuk sekedar menoleh. Termasuk cici penjual ikan di Pajak Horas tempatku belanja ikan asin.

“Tanaman apa? Lho, kenapa daun sop?” ujarnya begitu tahu ternyata tanaman dalam polibag itu adalah daun seledri. Orang Siantar memang menyebut daun seledri dengan daun sop karena biasanya dipakai sebagai pelengkap masakan dalam bentuk sup. Tanaman itu diberi oleh salah seorang rekan kerja, sudah tertanam dalam polibag.

“Aneh kakak ini, sekarang semua pada tanam bunga, eh ini malah mau tanam daun sop.”

“Nggak aneh koq, Ci. Aku bukan orang yang hidup sesuai dengan tren. Nggak musim bunga, aku juga nanam bunga. Musim bunga, bungaku tetap ada. Jadi orang heboh, aku tetap biasa. Menanam apa yang aku suka, bila ingin.” Sambil memilih ikan, aku memberikan jawaban.

“Iya sih, aku juga tidak terlalu suka dan tidak heboh seperti yang lain. Cuma aku heran saja lihat Kakak. Biasanya kalau ada bawa-bawa tanaman, bisa dipastikan itu tanaman yang lagi tren.”

Demikian juga di angkot, ada tatapan heran melihat tanaman yang aku bawa. Beda kalau yg dibawa orang jenis umbi-umbian atau segala tanaman yang lagi viral saat ini. Bahkan umbi keladi yang dulu tak ada artinya dan malah di halamanku tumbuh liar begitu saja, bisa memancing perbincangan hangat.

Gassmom, 281020

Kategori
Anak

Pertanyaan Pelik Anakku

Dunia anak adalah dunia belajar yang dipenuhi dengan pertanyaan demi pertanyaan. Sebagai orang tua wajib memberikan jawaban yang “terbaik”. Dan itulah yang selama ini berusaha aku lakukan.

Kategori
pengalaman

Netral

Menahan diri untuk menjadi netral dalam gonjang ganjing Pemilu menurutku tidak terlalu susah.

Berada dalam profesi yang (katanya) harus netral sudah dengan sendirinya membuat aku mampu menahan diri untuk tidak terjebak dalam satu kubu. Bagiku pilihanku bagimu pilihanmu, saling menghormati.

Satu lagi langkah untuk netral yang paling ampuh menurutku adalah menutup mata untuk segala pemberitaan di media sosial. Saat ini bisa dihitung hanya berapa kali aku membuka medsos dan itu membuat tidak terlalu ambil pusing lagi dengan segala pemberitaan, serangan dan hoax yang berseliweran di beranda.

Semua itu terbukti membuatku tidak terlalu terpengaruh dengan situasi yang kian memanas.

Netral, mengatakannya gampang tapi melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari benar-benar sulit menurutku. Lebih sulit daripada memutuskan untuk netral dalam politik.

Menurutku hal yang paling sulit adalah dalam dunia kerja. Apalagi kalau posisi kita berada di tengah. Masih ada di atas tapi masih ada juga di bawah. Yang di atas menuntut supaya yang di bawah harus bekerja maksimal. Sementara yang di bawah tidak ingin terlalu diintervensi karena menurut status mereka adalah rekrutan dari pusat dan bertanggung jawab ke pusat.

Posisi yang persis seperti mediator yang harus siap terjepit membuat benar-benar susah untuk netral. Harus benar-benar mendengar, menyiapkan telinga dan hati mendengar, harus mampu menahan bibir untuk berkata-kata, harus bisa memilah apa yang harus disampaikan kemana, harus siap diserang dari dua kubu.

Entahlah, rasanya sulit tapi mudah-mudahan selalu diberi hikmat, supaya tetap bertahan untuk netral.

Gassmom-
Pematangsiantar, 120419

Kategori
pengalaman

Nama Yang Terlewatkan

“ULP kita sudah masuk khan?”

“Belum tahu lho Bu, kebetulan pulsaku tidak ada hanya paket data. Jadi SMS Banking tidak bisa masuk.”

“Oh, punyaku sudah masuk koq, berarti punyamu juga sudah itu. Ayo kita tanda tangani lembaran tanda terima yok.”

Kami pun menuju ruang bendahara untuk menandatangani berkas tanda terima ULP. Temanku sudah selesai dan giliranku pun tiba. Tetapi namaku koq tidak ada. Ku ulang membaca lagi lebih hati-hati tetapi tidak ada juga.

“Lho Kak, namaku tidak ada lho.” ujarku kepada petugas di sana.

“Ah masa? Mana mungkin tak ada?” sahutnya sambil membaca juga. “Eh, memang tidak ada ya? Kenapa bisa? Bentar ya kak aku tanya temanku yang mengerjakan ini. Tunggu sebentar ya.” Dan dia pun bergegas menemui temannya.

Tak berapa lama dia datang kembali dan berkata, “Kak, maaf. Memang ada kesalahan. Nama kakak terlewatkan sewaktu in put data. Seharusnya kakak nomor 18 ternyata terlewati. Jadi dari 17 langsung ke 19. Tapi akan segera kami ajukan koq Kak. Biarlah nama kakak kami ajukan sendiri karena ini memang kesalahan saat in put data.”

“Tetapi pasti masuk nanti kan? Uangnya nggak hilang kan?”

“Uangnya nggak hilang Kak. Hanya kakak jadi terlambat menerimanya. Itu saja?”

“Oke deh kalau begitu. Nggak apa-apa.”

Dan kami pun meninggalkan kantor bendahara bersama temanku.

“Kamu kenapa nggak marah tadi padahal mereka sudah melakukan kesalahan dan akibatnya uangmu tidak masuk rekening?” tanya temanku.

“Ah, ngapain juga marah Bu. Yang penting mereka sudah memastikan bahwa uangnya tidak hilang dan pasti akan masuk nanti. Lagipula kalau aku marah-marah juga nggak ada gunanya kan? Toh keadaan tidak berubah.” ujarku sok kalem menjawab pertanyaan temanku.

“He he he, iya juga sih.” jawab temanku.

Sekelumit kejadian pada hari ini. Tetapi ada juga pelajaran yang bisa dipetik dari kejadian tersebut. Antara lain:

1. SMS Banking perlu karena saat ini semua transaksi sudah sistem non tunai.

2. Punya SMS Banking tidak ada gunanya kalau pulsa tidak mencukupi karena pemberitahuan tidak akan masuk.

3. Walaupun semua sudah sistem transfer tetapi tetaplah perduli dan jeli dengan laporan bukti nyata. Karena human error bisa saja terjadi.

4. Marah tidak ada gunanya karena hanya akan memperkeruh suasana bukan mengatasi masalah dan marah juga tidak bisa mengubah keadaan yang sudah sempat terjadi.

-Gassmom-
Pematangsiantar, 0319

ps. ULP: Uang Lauk Pauk

Kategori
Renungan

Self Reminder (2)

Dalam rangka bersih-bersih galeri foto, aku menemukan kembali beberapa foto yang diedit dengan tulisan. Dulu aku memang sering mengedit seperti itu, sebagai self Reminder atau hanya sekedar quote iseng tergantung suasana hati.

Daripada terbuang percuma, akhirnya aku memutuskan untuk menuliskan di sini. Karena ada beberapa (yang sudah ketemu) jadi rasanya lebih baik menuangkan satu demi satu saja.

Gambar ini aku buat tanggal 19 Februari 2016.

Sebuah ayat dari Alkitab. Saat itu, aku memang merasa benar-benar lelah. Sendiri dalam mengurus 4 anak karena suami masih bekerja di kota yang berbeda dan masih dalam masa cuti melahirkan si bungsu.

Aku sendirian, bersama 4 anak di mana semua masih butuh perhatian penuh. Ditambah lagi luka bekas operasi melahirkan yang masih sering terasa sakit. Memang ada yang membantu mencuci, menyetrika dan membersihkan rumah tapi hanya setengah hari. Selanjutnya aku yang merangkap semua pekerjaan.

Pada dasarnya aku bukan orang yang suka mengeluh. Aku juga terbiasa bekerja dan mengerjakan semua sendiri. Bahkan mengerjakan semua sendiri itu menghadirkan suatu kebanggaan tersendiri, bahwa aku mampu, aku kuat.

Namun, ada saatnya berada pada titik lelah dan jenuh. Lelah dalam mengerjakan semua dan lelah menghadapi anak-anak. Lelah karena tak ada teman berbagi cerita dan berbagi lelah. Lelah sungguh lelah …

Situasi seperti itu pun membuat pikiran rentan putus asa. Dan, aku nyaris putus asa …
Untung, pada saat genting begitu seolah ditunjukkan ke satu ayat Alkitab. Sebelumnya aku bahkan tidak tahu kalau ayat itu memang ada, mengingat diri ini bukan seorang yang cukup taat. Tapi suatu kuasa telah membawa aku menemukan ayat tersebut. Ayat yang membuatku seolah terkesiap dan tersadar dari nyaris putus asa. Ayat yang membuka hati dan pikiran. Ayat yang menguatkan.

2 Tawarikh 15:7

“Tetapi kamu ini kuatkanlah hatimu,
Jangan lemah semangatmu,
Karena ada upah bagi usahamu.”

-Gassmom-
Pematangsiantar, 110219

Kategori
Kecantikan tulisan Bebas

Rahasia Awet Muda

Beberapa hari yang lalu seseorang memberi nasehat kepadaku. Konon katanya nasehat itu warisan dari Ibunda beliau dan sudah dibuktikan oleh sang Ibunda dan pemberi nasehat.

Nasehat itu adalah perihal awet muda dan supaya tidak gampang pikun. Nasehat yang sederhana tapi masuk akal juga.

Jadi menurut beliau bila ingin awet muda dan tidak cepat pikun, kuncinya adalah jangan mau berteman dengan orang yang lebih tua dari usia kita. Tetapi bertemanlah dengan yang usianya di bawah kita.

Kalau kita berteman dengan yang sudah tua apalagi sudah masuk kategori nenek, bagaimanapun kita pasti akan menyesuaikan diri dengan sikap, tindakan dan polah mereka. Dalam proses adaptasi maka lama kelamaan kita pun akan menjadi seperti mereka. Itu sebabnya Sang Ibunda tersebut sangat menghindari berteman dengan yang seusia beliau apalagi di atas usianya. Tapi dalam arti tetap bergaul, menjalin komunikasi dan ikut perkumpulan. Namun untuk komunikasi intens beliau lebih memilih dengan yang usianya lebih muda.

Beliau sudah menerapkan hal tersebut dan pada usia sudah lebih dari 80-an beliau tetap energik dan tidak pikun.

Menurutku pendapat tersebut ada benarnya. Aku juga sudah membuktikan hal tersebut. Di pekerjaanku dulu, didominasi orang muda. Usiaku merupakan tertua nomor 3 di tim kami. Tetapi kalau orang melihat sekilas kadang salah kaprah dan tidak percaya dengan usia yang kusebut. Menurut mereka aku belum nampak setua usiaku. Berarti bisa jadi hal itu terjadi karena saban hari berada di antara mereka yang muda.

Berarti teori Ibu tersebut terbukti. Tetapi yang menjadi masalah saat ini adalah, situasi kerjaku sekarang. Sejak April 2018, aku pindah kerja dan ternyata yang terjadi adalah kebalikan dari pekerjaanku sebelumnya. Aku menjadi mahluk dengan usia termuda dengan usia yang lain jauh di atasku. Dan itu artinya ….

-Gassmom-
Pematangsiantar, 241218

Pict. Pribadi

Kategori
Daily Stories Review Produk

Ternyata Alat Suntik BKKBN berbeda dengan Alat Suntik Lain

Sebenarnya aku membuat tulisan ini secara tidak langsung memberi tahu kebodohanku sendiri. Tetapi tak apalah, daripada ada lagi yang mengalami. Jadi siapa tahu dengan berbagi pengalaman, tidak terjadi lagi kesalahan seperti yang kulakukan.

Sejak April 2018, aku pindah tugas ke Kantor Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di kota kami ditempatkan di UPTD Kecamatan. Sebagai pegawai di instansi KB, kami juga harus menggarap calon akseptor (istilah para penyuluh) supaya dengan sukarela memberi diri untuk memakai alat kontrasepsi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi calon akseptor.

Untuk metode kontrasepsi jangka panjang, calon akseptor diarahkan ke faskes dan bila perlu didampingi oleh penyuluh ataupun kader KB.

Cerita ini pun diawali ketika kami mendampingi calon akseptor untuk pemasangan implant sebagai salah satu jenis Metode Kontrasepsi Jangka Panjang.

Karena kebetulan basicku dari kesehatan, jadi sewaktu pemasangan aku ikut mendampingi bidan yang akan memasang. Bidan itu pun minta tolong supaya aku membantu menyedot obat anastesi lokal (Lidocain) ke spuit 3 cc .

Aku pun mengeluarkan spuit dari bungkusnya, mengetatkan persambungan nald dan mendorong udara keluar. Karena itulah yang dilakukan bila memakai spuit yang biasa di rumah sakit ataupun yang kita beli di apotek.

Dan, krek … tiba-tiba terdengar suara seperti patah dan ternyata spuit sudah rusak, penarik tidak bisa bergerak lagi .

Ketika aku memberitahukan hal itu kepada bidan, dia pun tertawa dan mengatakan memang begitulah spuit untuk suntik KB. Memang didesain hanya untuk pemakaian 1 kali pakai otomatis rusak. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan perlakuan terhadap spuit bekas tersebut. Memang seharusnya semua spuit dissposible di pelayanan kesehatan harus sekali pakai dan langsung dimusnahkan karena spuit digunakan untuk memasukkan cairan obat/ bahan tertentu ke dalam jaringan tubuh dengan cara menusukkan kemudian memindahkan ataupun mendorong cairan obat ke dalam tubuh. Dalam proses itu sebagian cairan tubuh kemudian mencemari atau berada di dalam alat suntik yang telah dipakai, di dalam jarum dan tabung suntik, ikut serta di dalamnya berbagai unsur kimia tubuh dan mungkin pula kuman/ bibit penyakit yang berbahaya bagi kesehatan.
Oleh karena itulah maka spuit tersebut harus dimusnahkan. Tetapi mengingat sebelum terjadi pemusnahan bisa saja terjadi penyimpangan, misalnya ada pemulung ataupun orang yang tidak mengerti yang mengumpulkan dan memakai untuk keperluan lain dimana hal tersebut bisa mengakibatkan terjadinya penularan penyakit berbahaya tanpa disadari.
Itulah sebabnya spuit BKKBN didesain khusus.

Demikian panjang lebar penjelasan ibu bidan tersebut kepadaku. Setelah aku cari dan baca lagi, memang benar seperti itu adanya.

Jadi, dalam pemakaian spuit tidak boleh mendorong penuh sebelum mengisap cairan obat/mengisi tabung. Karena itu akan membuat spuit menjadi rusak sebelum dipakai seperti yang aku alami.

Begitulah pengalamanku dengan spuit BKKBN yang ternyata berbeda dengan spuit yang biasa aku pakai. Semoga tidak ada yang mengulangi kesalahan seperti yang kulakukan. Karena sayang sekali kalau ada spuit yang terbuang percuma, rusak sebelum dipakai .

Terakhir, sebagai pengingat untukku, “Tidak ada yang salah dengan tidak tahu, yang salah adalah kalau kita tidak mau tahu dan tidak mau belajar.”

-GASSMOM-
Pematangsiantar, 270918

note:-

spuit = alat suntik-

akseptor KB =peserta KB

Sumber gambar : Dokumentasi Pribadi

Tulisan ini sudah pernah diunggah di PlukMe.

Kategori
KB Kesehatan dan Keluarga Berencana kontrasepsi Uncategorized

Apa itu Kontrasepsi Mantap MOW (Metode Operasi Wanita)

Karena pada Hari Jumat tanggal 21 September 2018 kemarin, instansi kami melaksanakan Kegiatan MOW yang dilaksanakan di RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar, jadi saya ingin menuliskan sedikit catatan tentang MOW. Sebagai review untuk diri sendiri dan siapa tahu bisa bermanfaat bagi orang lain.

Adapun defenisi MOW (Metode Operasi Wanita) adalah metode kontrasepsi mantap bagi seorang wanita yang tidak ingin hamil lagi. Dilakukan dengan cara Tubektomie yaitu pengikatan ataupun pemotongan pada tuba fallopi (saluran yang menghubungkan kandung telur dengan rahim), sehingga sel telur tidak bisa memasuki rahim untuk dibuahi.

Manfaat dari metode ini yaitu:

  • Efektifitas tinggi 99,5 %
  • Tidak mempengaruhi proses menyusui
  • Tidak ada efek samping jangka panjang
  • Tidak ada perubahan fungsi seksual
  • Berkurangnya resiko mengalami kanker indung telur

Adapun metode ini bersifat permanen dan tidak bisa dipulihkan kecuali melalui operasi Rekanalisasi, oleh karena itu perlu pertimbangan yang matang sebelum memutuskan metode ini.

Keuntungan MOW yaitu :

  • Lebih aman
  • Lebih praktis (hanya satu kali gerak)
  • Lebih efektif (tingkat kegagalan kecil, kontrasepsi permanen )
  • Lebih Ekonomis (satu kali gerak saja)

Kriteria untuk Tubektomie :

  • Usia lebih dari 26 tahun
  • Jumlah anak lebih dari 2 orang
  • Sukarela dan sudah paham dengan prosedur MOW
  • Yakin telah mempunyai anak sesuai harapan keluarga
  • Pasca persalinan dan pasca keguguran
  • Wajib menandatangani informed Consent.

Yang tidak diperbolehkan melakukan MOW :

  1. Hamil positif (sudah terdeteksi atau dicurigai)
  2. Perdarahan vaginal yang belum jelas penyebabnya
  3. Ada infeksi sistemik atau penyakit radang panggul
  4. Kurang pasti mengenai keinginan menambah anak di masa depan
  5. Tidak ada Informed Consent

Itulah sekilas review tentang MOW. Dan bila memang sudah yakin tidak ingin menambah keturunan lagi saya sarankan lebih bagus melakukan kontrasepsi mantap MOW. Hanya sekali pelaksanaan dan selanjutnya kita sudah tenang, tidak ada lagi rasa was-was apakah terlambat melakukan kontrasepsi, atau was-was apakah hamil. Kita tinggal fokus mengasuh anak yang sudah dipercayakan Tuhan kepada kita dan fokus merawat diri kita sendiri.

Salam Keluarga Berencana

Dua anak cukup.

-Gassmom-
Pematangsiantar, 230918

Referensi artikel :Kumpulan Materi Dasar Promosi KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran,BKKBNRI,2017

Sumber foto:

Tulisan ini sudah pernah diunggah di PlukMe