Kategori
2019 Puisi Bebas

Saat Resah

Rasa itu kian mendera kini

Jauh dari nikmat hadirkan resah

Melayang raga tiada keseimbangan

Lalui semua ibarat sepintas lalu

Cipta kesah sulit untuk cerah

Kecewa pun tersulut saat semua serasa tak searah

Tak urung pikiran buruk pun bersemayam

Sungguh tiada maksud

Sungguh angan masih panjang

Namun … sisi manusia ini rasa lelah.

Gassmom-
Pematangsiantar, 140619

Iklan
Kategori
Daily Stories

Kemenangan Mereka Namun Kekalahan Bagiku

Dan akhirnya Ramadhan berakhir hari ini. Wujud kemenangan bagi mereka yang menunaikan. Gema takbir pun berkumandang dimana-mana. Kemenangan bagi mereka tetapi meninggalkan kekalahan bagiku.

Ya, kekalahan atas target-target yang kubuat selama satu bulan ini. Mengingat selama puasa jam kerja dipersingkat maka aku pun berusaha membuat target-target yang harus dicapai.

Ada beberapa, diantaranya yang personal yaitu:

1. Menyelesaikan satu projek Kristik minimal 1 pola.

2. Membuat tulisan minimal 1 perhari.

3. Memindahkan puisi-puisi ngawurku ke dalam sebuah buku tulis dalam bentuk tulisan tangan.

Itu target yang utama. Dan hasilnya nol besar. Satu pun tidak tercapai. Entah kenapa kalau target pribadi begitu rasanya sangat sulit mencapainya. Tidak tahu juga karena status sebagai emak rempong yang kusandang membuat semua jadi begitu. Tak bisa dipungkiri rasa lelah lebih sering menguasai. Pada saat masih segar, susah bahkan tak bisa konsentrasi karena ada 4 anak yang bolak balik mengecoh konsentrasi. Pada saat mereka sudah tidur maka aku pun berusaha konsentrasi namun lelah menguasai dan membuatku tak jarang menemukan diri sudah berada di alam mimpi.

Begitulah yang terjadi saban hari sampai hari ini, dimana jangka waktu target pun berakhir tanpa hasil yang diperoleh.

Yah, dan begitulah. Waktu takkan bisa diulang, penyesalan juga tiada guna.

Akhirnya, Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440 H bagi yang merayakan. Mohon maaf lahir batin.

Gassmom-
Pematangsiantar, 040619

Kategori
Cinta Indonesia

Ketika Aku Terpaksa Komentar

Aku bukanlah orang yang aktif di WA grup termasuk grup alumni. Hanya ada 2 yang kupertahankan itupun hanya grup sewaktu sekolah menengah yang berisi kami 1 angkatan dan 1 lagi berisi semua angkatan termasuk beberapa guru yang mana grup tersebut terdiri dari lintas suku dan agama yang ada di Sumatera Utara. Grup yang kedua kupertahankan untuk antisipasi sarana berbagi info tentang dunia kesehatan dan rumah sakit bila dibutuhkan. Walaupun sudah banyak yang lari jalur tapi mayoritas masih mengabdi di dunia keperawatan yang tersebar di berbagai daerah. Aku pribadi juga sering memberi informasi bila ada yang membutuhkan informasi atau bantuan tentang rumah sakit dan pelayanan medis di Pematangsiantar.

Kecuali ada info yang bisa kubantu, aku hampir tidak pernah komentar di grup tersebut. Biasanya percakapan didominasi oleh para senior.

Tetapi kemarin aku benar-benar tidak bisa menahan diri untuk tidak memberi komentar.

Seorang senior yang merupakan aparat sebuah kesatuan mengirim beberapa video. Pertama dikirimkan bagaimana perlakuan Kepolisian yang menghajar perusuh, video kedua juga masih tema yang sama. Video ketiga berisi kebaikan tentara yang membagi-bagikan makanan dan minuman kepada para demonstran.

Sontak jiwa nasionalisme dalam diriku pun bergejolak. Kalau tadi yang mengirimkan itu sipil biasa mungkin aku tidak terlalu ambil pusing. Tapi karena yang mengirim itu aparat maka aku tidak bisa diam. Beliau memang senior jauh di atasku dan menurut pengamatanku beliau cukup sering meramaikan suasana grup dan termasuk yang disegani. Tapi menurutku apa yang dilakukan kali ini tidak bisa dibenarkan begitu saja. Sudah beberapa jam sejak kiriman itu hanya ada satu orang menanggapi dan bertanya, ” Koq gitu Bang?” dan dibalas lagi dengan kalimat yang memojokkan pihak yang ada di video pertama.

Akhirnya aku tak bisa menahan diri. Awalnya aku hanya mengetik kalimat singkat bernada menyindir yaitu, “Tiba2 aku ingat wejangan orangtua : Jadilah yang terbaik tanpa harus menjatuhkan orang lain.”

Namun setelah menulis itu aku merasa belum cukup dan berpikir kalau hanya begitu belum tentu dimengerti. Akhirnya aku mengetik lagi, “Maaf Bang xxxxx, aku hargai Abang sebagai aparat xxx, tapi tolong jangan ikut2an memprovokasi masyarakat dgn menampilkan keburukan pihak lain. Abang aparat xxx lho,yg harusnya lebih bisa membantu kami masyarakat awam ini untuk semakin bersatu padu mempersatukan Indonesia yang hampir terpecah belah ini. Jangan menjadi sebaliknya. Maaf Bang, aku memang junior dan bodoh tapi aku cinta Indonesia dan tidak ingin negara ini hancur.”

Tak berapa lama notifikasi pun berbunyi terus. Ternyata apa yang kutulis dibalas para kakak senior di sana dengan jempol. Sebagian menulis, ” Pas itu.”, “betul itu” Nah, kenapa dari tadi tak ada yang mengatakan, pikirku. Dan seperti biasa aku pun hanya memantau tanpa komentar lagi. Biarlah mereka para senior yang meramaikan seperti biasa. Tak berapa lama si Abang senior pun muncul dengan satu kata, ” Mikir …” yang dibalas lagi oleh para kakak senior. Ada juga cerita sedih dari seorang kakak yang bekerja di sebuah rumah sakit di Jakarta yang mana karena peristiwa tersebut mereka terpaksa berjaga terus. Karena sungguh dampak dari segala peristiwa ini pasti berdampak ke semua aspek kehidupan. Makanya aku tidak habis pikir mengapa sang Abang senior yang seharusnya bisa menjadi panutan kami tetapi malah begitu.

Percakapan pun berlanjut terus. Tadi pagi aku cek, ada juga seorang senior yang mengirim forward dari Komisi Penyiaran Indonesia yang intinya mengatakan supaya penyampaian informasi seharusnya bersifat menyejukkan dan konstruktif. Diakhiri dengan kalimat, “( di Group WA ini Marilah kita jaga, pelihara & ciptakan bersama Kedamaian & perdamaian untuk NKRI yg kita cintai ini, INDONESIA adalah RUMAH KITA BERSAMA,….)” Kemudian dijawab juga oleh seorang guru senior dengan kata-kata yang tak kalah nasionalis.

Eh, tak berapa lama aku cek lagi ternyata ada seorang yang keluar dari grup dan itu adalah Abang Senior yang kemarin. Nah lho, …

Gassmom-
Pematangsiantar, 260519

Nb. Ketika akal sehat masih dipertanyakan

Kategori
Cinta Indonesia Puisi Bebas

Selamat

Selamat

Sang pilihan rakyat

Terbaik dari antara terbaik untuk pengemban amanat

Atas izin Sang Kuasa yang telah memberi rahmat

Kembali pimpin bangsa berdaulat

Untuk wujudkan harkat

Tinggikan derajat

Menjadi semakin bermartabat.

-Gassmom-
Pematangsiantar, 220519

Note.

#Sah
#Tuhan berkati negeri kami🙏

Kategori
lagu rohani Lirik Lagu Rohani

Berkat Kemurahan-Mu (Lirik Lagu Rohani)

Kau hiasi kehidupanku
Dengan kemurahanMu
Kau rancangkan masa depanku
Penuh dengan harapan

Aku ada saat ini
Semuanya karna kasihMu
Aku hidup hari ini
Smua berkat kemurahanMu
Trimakasih Yesus
Engkau sangat baik
Teramat baik bagiku

_______________________________________

note.

Tadi sewaktu ibadah ada lagu ini, sepertinya lagu baru karena aku belum pernah dengar. Tapi nggak tahu juga sebenarnya soal lama atau baru karena aku sudah agak lama tidak ibadah di sana karena harus kembali ke habitat asalku.

Lirik lagunya sederhana dan singkat tapi penuh makna menurutku. Penasaran aku searching juga dan ketemu versi YouTube yang dibawakan oleh NDC Worship.

-Gassmom-
Pematangsiantar (Horison), 190519

Kategori
Pematangsiantar Tentang Kotaku Pematangsiantar

Hari Ini Pembukaan Puasa

Senin yang sesuatu. Sama seperti Senin yang sebelum-sebelumnya. Menghabiskan setengah hari dengan rapat dan rapat.

Begitu juga hari ini, diawali dengan rapat pembinaan dipimpin oleh pimpinan dilanjutkan oleh para kepala bidang. Sesudah itu rapat koordinasi lagi menentukan jadwal kegiatan.

Ada yang berbeda hari ini. Bila biasanya rapat disuguhkan air minum kemasan tetapi hari ini tidak ada karena kebetulan hari ini pembukaan puasa.

Begitu juga waktu rapat di ruangan pimpinan, entah kebetulan atau tidak ternyata air minum kemasan yang biasanya selalu tersedia pun hari ini hanya tinggal 2 buah.

Begitu selesai rapat, sudah tengah hari. Kami pun mengakhiri dengan bincang bebas ala kami. Seorang teman mengatakan bahwa dia sangat haus. Rapat hari ini membuat lupa minum. Aku pun menyahuti ucapan itu dan mengatakan kalau aku juga sebenarnya sudah sangat haus dan sudah dari tadi ingin minum tetapi tidak jadi karena kebetulan aku berada satu kursi dengan ibu Bintang dan Ibu Santi. Kedua temanku yang berhijab tersebut sedang menjalankan puasa dan aku tak mungkin minum di depan mereka.

Ternyata ibu Bintang mendengar ucapanku dan menjawab, “Nggak apa-apa lho Bu. Kalau ibu minum bukan berarti tidak menghormati kami. Karena memang situasinya yang begitu. Kami juga tidak apa-apa koq. Bahkan sesungguhnya itulah arti puasa itu. Bisa menahan diri walaupun ada godaan. Lain halnya kalau Ibu sudah tahu kami puasa tetapi ibu malah mengajak kami makan, nah kalau itu baru …” ujar Ibu Bintang sambil tertawa.

“Iya sih Bu. Tapi kami tetap segan juga koq.” ujarku lagi.

Dan kami pun melanjutkan perbincangan sampai akhirnya bubar karena sudah jam istirahat.

Itulah sekelumit cerita pada hari pertama puasa dari Kota Pematangsiantar yang mendapat peringkat ke tiga sebagai kota paling toleran se Indonesia.

Gassmom-
Pematangsiantar, 060519

Kategori
tulisan Bebas Tulisan Ngawur

Jangan Tanyakan itu

Mereka:

Jadi,
Apa keuntungan kami?
Kami dapat apa?
Hanya lelah dan lelah tak ada tambahan pundi-pundi.
Dulu, program begini seharusnya ada pembagian.
Kalau begini, tak usah dikerjakan

Kami (Hanya mampu dalam hati):

Hah, terperangah diri ini.
Jadi yang mengalir lancar ke rekening itu apa?
Setiap bulan tak pernah kenal tidak dan terlambat.
Untuk apa itu kalau masih berhitung kali dan bagi?

Ingin rasanya berdiri seketika,
Sambil berseru lantang utarakan sebuah kutipan:
Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu!

-Gassmom-
Pematangsiantar, 060519

ps. Speechless, mendapat curhat dari beberapa teman tentang di sana, ya di sana, di sana, di sana dan di sana.

Kategori
Puisi Bebas

Dan Aku Pun Bingung

Kasak kusuk dalam hening

Bisik-bisik terucap lewat bibir merona

Sekelompok mahluk indah ciptaan sempurna

Indah paras elegan busana

Soleh tampak lewat pandangan netra

Namun wahai

Bisik-bisik jauh dari sempurna

Kebencian dijadikan topik

Kehancuran dijadikan rencana

Sungguh tak sepadan rupa dengan kata

Ungkapan bibir cerminan jiwa ucap cendekia

Ah, dan aku pun bingung.

Gassmom-
Pematangsiantar, 010519

Kategori
Cinta Indonesia Puisi Bebas

Senyum Itu

Ada yang berbeda

Kemarin senyum manis bertebaran di mana-mana

Kita tak senyum tapi mereka tersenyum sehingga kita tersenyum

Hmm, ternyata mereka sedang berada dalam satu misi untuk meraih kemenangan

Sekarang,

Senyum menghilang wajah serius nyaris kusut

Kita tersenyum tapi mereka tak mampu tersenyum

Begitulah kehidupan

Ada waktu menebar senyum tapi belum tentu senyum bertahan

Ada waktu memulai pertandingan

Ada waktu pertandingan berakhir

Ada kalah ada menang

Segala usaha sedaya upaya manusia

Namun semua kembali atas izin Yang Kuasa

Manusia hanya menunggu dan bersyukur apapun keputusan Yang Kuasa

Semoga yang masih tersenyum tetap tersenyum ikhlas

Semoga yang senyumnya menghilang akan kembali tersenyum.

-Gassmom-
Pematangsiantar, 190419

nb. Pasca Pileg 2019

Kategori
Cinta Indonesia Puisi Bebas

Tunaikan Kewajiban

Usai sudah

Tunai sudah kewajiban

Pergunakan hak sebaik-baiknya untuk masa depan bangsa dan negara

Hanya satu suara tapi satu suara awal dari berjuta suara

Memilih yang terbaik dari antara yang baik

Memilih dengan menyeimbangkan logika dan hati nurani

Memilih dengan akal sehat

Untuk Indonesia maju dan jaya

Untuk 5 tahun yang bukan waktu singkat

Melakukan bagian sebagai manusia dan serahkan hasil kepada Yang Kuasa

Semoga yang terbaik

Semoga damai

Dan tetap tanamkan sportivitas

Kalah menang sang pilihan tetap bersyukur.

-Gassmom-
Pematangsiantar (TPS 13), 170419

nb. Ditulis kemarin dan lupa post akibat melanglang buana di dunia maya 😄