Reblog dari https://semuabaik1.wordpress.com/2020/05/06/abaikan/Ketika … Apa yang kita kira baik ternyata buruk menurut orang lain, Apa yang kita sebut ramah ternyata kebablasan bagi orang lain, Apa yang kita sebut manis ternyata pahit bagi orang lain,
Abaikan
Kategori: Uncategorized
Tidak Baik-Baik Saja
Bibir bisa berkata tidak, hati bisa meyakinkan diri. Tapi jiwa tidak bisa berdusta. Nun jauh di alam bawah sadar terjadi pergolakan.
Tidak Baik-Baik Saja
Kemarin dengar puisi yang sangat bagus dan sangat menyentuh (menurutku). Dibacakan secara live di De Balie – Amsterdam oleh Eko Saputra Poceratu seorang putra Maluku. Sebagai bentuk protes untuk apa yang terjadi saat ini. Polemik demi polemik yang muncul karena perbedaan.
Bolak balik aku putar dan tak bosan-bosan mendengarnya. Iseng aku search ternyata dia punya channel YouTube juga. Ini dia puisinya.
“Tak Harus Sedarah Untuk Menjadi Saudara”
Su paleng lama orang-orang di negara ini
permasalahkan perbedaan itu deng ini
mayoritas mau tekan minoritas
popularitas jadi politik di atas kertas
Apa katong harus seagama
Baru bisa dibilang sesama
Apa katong musti sedarah
Baru bisa dibilang saudara
Apa katong harus sekandung
Baru bisa dibilang gandong
Apa katong musti sesuku
Baru bisa dibilang satu tungku
Apa katong musti seiman
Baru bisa saling cinta?
Apa katong musti seajaran
Untuk saling mengerti perasaan
Kalau baku sayang sedangkal itu
Bagaimana kasih bisa menyatu
Apa beta harus Jakarta
Baru bisa dibilang Indonesia
Apa beta harus makan nasi
Baru bisa disebut NKRI
Kalo keadilan seperti itu
Bagaimana perasaan bisa menyatu
Apa katong harus makan sawi
Untuk jadi manusia?
Apa katong musti satu ras
Untuk jadi manusia waras?
Kalo kemanusiaan sedangkal itu
dan kebinatangan sedalam laut
bagaimana cinta akan terselami?
Apa beta harus lahir di barat
Untuk bisa adil di timur?
Apa beta musti belajar di ibukota
Baru di desa dapa jatah?
Apa beta harus berpolitik
baru distrik dapa listrik?
Apa beta harus punya investasi
Baru dianggap punya kontribusi
Apa beta musti punya tambang
Baru dibilang bisa menyumbang
Apa beta musti punya emas
Baru bisa jadi anak mas
Apa beta musti punya gas abadi
Baru bisa dapat subsidi
Apa katong musti makan raskin
Baru dibilang orang miskin?
Kalau kehidupan sesempit itu
Lapang dada seng cukup tampung dalapang huruf: s-e-n-g-s-a-r-a
Bila ingin mendengarnya langsung boleh buka di:
–Gassmom-
Pematangsiantar, 170120

“Bou, tadi malam Sean ulang tahun.” cerita Sean kepada Bou yang mengasuhnya bila mamanya kerja.
“O, ya? Selamat ulang tahun Sean. Sudah besar Sean ya? Jadi mama beli apa untuk Sean?” tanya Bou.
“Kue cantik. Enak bou.” jawab Sean yang baru genap berusia 3 tahun tapi sudah pandai bercerita kepada orang lain.
“Tapi Bou, nggak ada kado. Chio ulang tahun banyak kado.” lanjut Sean lagi dengan bahasa kanak-kanaknya menyebut nama abangnya yang berusia 2 tahun diatasnya.
“Kalau Chio ulang tahun banyak kado?”
“Iya. Mama kasih kado. Kak Sonia kasih kado. Kak Sarah kasih kado. Semua kasih kado.” jawab Sean dengan mimik lucu wajah khas kanak-kanak.
“Jadi Sean?”
“Sean cuma kue. Abang juga dikasih kue. Tapi kado Abang banyak.” ujar Sean lagi sambil merentangkan kedua tangannya seolah memperjelas “banyak” versi dia.
Demikian percakapan antara Sean, bocah yang baru genap berusia 3 tahun dengan Bou pengasuhnya. Merasa lucu dengan percakapan mereka si Bou pun menceritakan hal tersebut kepadaku. Sean sambil mesem-mesem juga mendengarkan Bou bercerita.
Akupun tertawa sambil berkata kepada Sean,”Tapi Sean kemarin kan Mama belikan juga pakaian dalam yang banyak?”
“Iya, tapi nggak kado.” sahutnya tak mau kalah. “Kado pakai bungkus cantik. Itu kado.” sambungnya lagi.
Tak urung kami tertawa terpingkal-pingkal melihat gaya Sean yang lucu dan polos menerangkan tentang kado.
Tapi mau tidak mau pembicaraan kami membekas juga dalam hatiku.
Sebagai cowok satu-satunya, mau tidak mau Sachio memang harus dibelikan perlengkapan serba baru. Ulang tahun pun kerap menjadi waktu yang tepat untuk memberi yang baru kepadanya. Demikian juga kedua kakaknya tidak mau kalah memberi sesuatu yang baru kepadanya.
Sementara Sean, si bungsu dari 4 bersaudara dan memiliki 2 kakak perempuan. Semua kebutuhan dia selalu tercukupi dari warisan kakaknya. Jadi hanya sebagian kebutuhannya yang harus baru. Dan kalau memang butuh tidak harus menunggu ulang tahun pasti dibeli.
Tetapi ternyata Sean, bocah yang baru genap berusia 3 tahun itu sudah merasakan ketidakadilan dalam hidupnya dan curhat ke Bou pengasuhnya.
Yah, sebagai orangtua aku memang masih harus lebih banyak belajar lagi. Apa yang menurutku sudah baik dan adil tetapi ternyata bocah 3 tahun pun sudah merasakan kesenjangan.
Semoga hari-hari kedepan, aku bisa semakin bijaksana dalam menghadapi dan memahami anak-anakku.
-Gassmom-
Pematangsiantar, 241218
Pict. pribadi
note: Bou/amboru/polu (bahasa Batak)= amboru, bibi, Tante
Syahdu
Menyentuh kalbu
Membuai relung rindu
Menyentak pendar segenap penjuru
Hari berhias alunan lagu
Jangan biarkan membatu
Damai berpadu
Satu
Natal
Kiranya kekal
Bukan sekedar ritual
Biarlah tetap menjadi sakral
Tidak harus dipahami akal
Hati jangan bebal
Jangan asal
Natal.
__________________________________
(dibalik)
Natal
Jangan asal
Hati jangan bebal
Tidak harus dipahami akal
Biarlah tetap menjadi sakral
Bukan sekedar ritual
Kiranya kekal
Natal
Satu
Damai berpadu
Jangan biarkan membatu
Hari berhias alunan lagu
Menyentak pendar segenap penjuru
Membuai relung rindu
Menyentuh kalbu
Syahdu.
-Gassmom-
Pematangsiantar, 221218
Note. Masih belajar, karena menurutku sungguh sangat menarik menulis puisi model ini.
Istimewa

Aku memang tidak mengenalmu secara dekat
Bahkan bersua pun belum
Namun kisah tentangmu begitu istimewa
Tersiar indah di penjuru negeri
Pujian demi pujian tersemat untukmu
Sumber berjuta inspirasi
Asa tertanam untukmu
Rindu tercetus lewat lagu dan syair
Istimewa sungguh
Harap kami
Istimewa selalu abadi
Istimewa segala hal
Jangan biarkan istimewa tercoreng
Bahkan walau hanya karena secuil sampah tak jelas
Biar istimewa abadi
Menjadi kebanggaan
Menjadi panutan
Selamanya.
-Gassmom-
Pematangsiantar, 201218

Karena pada Hari Jumat tanggal 21 September 2018 kemarin, instansi kami melaksanakan Kegiatan MOW yang dilaksanakan di RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar, jadi saya ingin menuliskan sedikit catatan tentang MOW. Sebagai review untuk diri sendiri dan siapa tahu bisa bermanfaat bagi orang lain.
Adapun defenisi MOW (Metode Operasi Wanita) adalah metode kontrasepsi mantap bagi seorang wanita yang tidak ingin hamil lagi. Dilakukan dengan cara Tubektomie yaitu pengikatan ataupun pemotongan pada tuba fallopi (saluran yang menghubungkan kandung telur dengan rahim), sehingga sel telur tidak bisa memasuki rahim untuk dibuahi.
Manfaat dari metode ini yaitu:
- Efektifitas tinggi 99,5 %
- Tidak mempengaruhi proses menyusui
- Tidak ada efek samping jangka panjang
- Tidak ada perubahan fungsi seksual
- Berkurangnya resiko mengalami kanker indung telur
Adapun metode ini bersifat permanen dan tidak bisa dipulihkan kecuali melalui operasi Rekanalisasi, oleh karena itu perlu pertimbangan yang matang sebelum memutuskan metode ini.
Keuntungan MOW yaitu :
- Lebih aman
- Lebih praktis (hanya satu kali gerak)
- Lebih efektif (tingkat kegagalan kecil, kontrasepsi permanen )
- Lebih Ekonomis (satu kali gerak saja)
Kriteria untuk Tubektomie :
- Usia lebih dari 26 tahun
- Jumlah anak lebih dari 2 orang
- Sukarela dan sudah paham dengan prosedur MOW
- Yakin telah mempunyai anak sesuai harapan keluarga
- Pasca persalinan dan pasca keguguran
- Wajib menandatangani informed Consent.
Yang tidak diperbolehkan melakukan MOW :
- Hamil positif (sudah terdeteksi atau dicurigai)
- Perdarahan vaginal yang belum jelas penyebabnya
- Ada infeksi sistemik atau penyakit radang panggul
- Kurang pasti mengenai keinginan menambah anak di masa depan
- Tidak ada Informed Consent
Itulah sekilas review tentang MOW. Dan bila memang sudah yakin tidak ingin menambah keturunan lagi saya sarankan lebih bagus melakukan kontrasepsi mantap MOW. Hanya sekali pelaksanaan dan selanjutnya kita sudah tenang, tidak ada lagi rasa was-was apakah terlambat melakukan kontrasepsi, atau was-was apakah hamil. Kita tinggal fokus mengasuh anak yang sudah dipercayakan Tuhan kepada kita dan fokus merawat diri kita sendiri.
Salam Keluarga Berencana
Dua anak cukup.
-Gassmom-
Pematangsiantar, 230918
Referensi artikel :Kumpulan Materi Dasar Promosi KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran,BKKBNRI,2017
Sumber foto:
- https://goo.gl/images/rLNMRe
- Dokumentasi pribadi
Tulisan ini sudah pernah diunggah di PlukMe

Terpana aku
Langkahku kaku
Sukmaku ragu
Raga membeku
Hati pun sendu
Netra terpaku
Pandang wujudmu
Deras berpacu
Menghujam bumiku
Aku tak bisa bergerak maju
Semua karenamu …
Hujan ditengah hari.
-Gassmom-
Pematangsiantar, 270918
Note. Tulisan ini sudah pernah diunggah ke PlukMe.
Pict. https://pin.it/tbpx7aic2pbtx3
”Itu orderan siapa lagi?” tanya suami sewaktu aku mulai membuka kit ini.
”Nggak ada.”jawabku ”Ini untukku.” ”Gambar apa rupanya?”
”Gambar diriku. Coba lihat, mirip kan?” ujarku.
”Nggak pun ha ha ha … ” Tawanya pun meledak.
Aku cuek saja dan melanjutkan projekku.
Sewaktu anakku bertanya tentang projek kristik kali ini. Aku bilang itu adalah gambar diriku sewaktu terlahir menjadi putri bangsawan Eropa pada abad lalu. Tapi pada saat ini diriku terlahir kembali menjadi boru Batak menjadi mama mereka. He he he … boleh dong berimajinasi.
Tapi yang pasti kristik yang satu ini memang aku kerjakan untuk diriku sendiri.
Gift for my self sebutanku untuk project kristik kali ini. Hadiah untuk diriku.
Dari awal aku sudah jatuh cinta dengan pola ini, bahkan membayangkannya mirip diriku. Dengan rambut digulung seperti kebiasaanku, dengan kegiatan membaca, salah satu hobiku dulu tapi sekarang sudah terlupakan he he he.
Ini kit Orchid OR. 275 menggunakan benang wol 12 warna. Start 16 Juni 2017 dan finish 05 Juli 2017.
–Gassmom-