Ada sebuah kutipan dari orang-orang bijak yang mengatakan:
“Majulah tanpa menyingkirkan orang lain
Naiklah tanpa menjatuhkan orang lain
Berbahagialah tanpa menyakiti orang lain”
Ada sebuah kutipan dari orang-orang bijak yang mengatakan:
“Majulah tanpa menyingkirkan orang lain
Naiklah tanpa menjatuhkan orang lain
Berbahagialah tanpa menyakiti orang lain”
Lemah letih lesu lunglai loyo
5L kata mereka
Hal biasa sering melanda emak rempong seperti diriku
Pada saat pekerjaan menuntut konsentrasi
Rumah juga membutuhkan tenaga ekstra
4 anak dengan karakter beda
Ribut di sana Gaduh di sini
Menangis di sana merengek di sini menjerit di sana
Tak habis-habisnya silih berganti
Begitulah rezeki emak rempong
Galau pun kerap bertamu cekoki hati usik jiwa
Bila berlarut, stress pun menghampiri
Stress menghampiri kejiwaan pun terganggu
Emak-emak butuh piknik bukan sekedar jargon
Bukan lebay sekedar ikut-ikutan atau tuntutan zaman
Memang benar emak butuh piknik
Tak perlu mahal tak perlu ke mancanegara
Cukup sekedar menikmati suasana berbeda
Taman nan sunyi atau mall yang mahal tergantung selera
Atau ke pantai, ke danau serta ke hutan,,, itu seleraku
Bila sampai di sana, keajaiban bisa terjadi
Lemah lunglai menjadi gagah perkasa
Bukit nan terjal pun didaki
Panas terik bukan halangan
Demi sesuatu yang berbeda
Demi rindu pada sang alam
Wajah ceria pun terpancar
Alam nan indah menggugah aura
Memberi energi berlimpah
Untuk jalani esok hari
– Gassmom-
Pematangsiantar,241118
Catatan ini kutulis 1 tahun yang lalu. Dan hari ini aku unggah di blog ini
Mereka:
Jadi,
Apa keuntungan kami?
Kami dapat apa?
Hanya lelah dan lelah tak ada tambahan pundi-pundi.
Dulu, program begini seharusnya ada pembagian.
Kalau begini, tak usah dikerjakan
Kami (Hanya mampu dalam hati):
Hah, terperangah diri ini.
Jadi yang mengalir lancar ke rekening itu apa?
Setiap bulan tak pernah kenal tidak dan terlambat.
Untuk apa itu kalau masih berhitung kali dan bagi?
Ingin rasanya berdiri seketika,
Sambil berseru lantang utarakan sebuah kutipan:
Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu!
-Gassmom-
Pematangsiantar, 060519
ps. Speechless, mendapat curhat dari beberapa teman tentang di sana, ya di sana, di sana, di sana dan di sana.
Akhir-akhir ini rasanya malas untuk berselancar di medsos, hanya sesekali itupun sekedar membuka kenangan yang ditampilkan, mengulik memori dan nostalgia bahwa ternyata aku pernah begitu dan begini. Bahkan untuk sekedar membuat status singkat pun rasanya enggan.
Tadi siang tak sengaja membaca sebuah blog dari https://finafindows.wordpress.com/ yang berjudul Karya Tulis Ilmiah. Tulisan tersebut mengingatkanku bahwa aku pernah punya niat seperti itu pada tahun 2012. Entah bagaimana ide itu muncul di tengah kegalauan menentukan judul skripsi. Banyak yang mendukung tetapi akhirnya tak jadi karena aku malas ribet dan malas mencari referensi. Hmm, dasar aku memang pemalas ya, buktinya di tulisan ini saja sudah beberapa kali aku menuliskan kata tersebut.
Tulisan tersebut pun memaksaku membongkar akun medsosku dan mencari catatan tersebut. Ketemu dan … taraaa, aku pun terpesona dengan penulisanku yang alay dan lebay. Padahal saat itu aku sudah emak-emak beranak dua yang tak sengaja berstatus mahasiswi. Ha ha ha, mau tak mau aku pun tertawa membaca tulisan itu. Secara makna dan isi menurutku dapat dimengerti. Hanya penulisan itu…yah, tetapi sungguh berterima kasih kepada Facebook karena kenangan itu tersimpan rapi di sana.
Niat awal tulisan itu aku copy dan paste di blog ini tetapi ternyata tulisan tahun 2012 belum dilengkapi fitur salin. Jadilah aku mengandalkan screenshot. Dan inilah screenshot tulisan itu.😀
–Gassmom-
Pematangsiantar, 300419
Akhir-akhir ini tulisan tentang Adian Napitupulu sering muncul di timeline medsosku. Video tentang Adian baik acara debat dan wawancara dengannya juga sering muncul di YouTube.
Menulis tentang Adian, aku tidak mau membahas tentang politik. Aku hanya ingin menuliskan apa yang kubayangkan ketika membaca dan menonton tentang Adian.
Entah bagaimana, setiap melihat segala sesuatu tentang dia maka yang kubayangkan adalah sosok Dilan yang diperankan oleh Iqbal Ramadhan. Bukan, bukan wajahnya yang kubayangkan karena kalau dari segi wajah pastilah menang si Iqbal Ramadhan, idola cewek zaman now gitu lho. Kalau aku menyamakan dengan Dilan pasti bakal banyak yang menjadi barisan sakit hati nanti.
Jadi aku melihat kemiripan mereka dari gaya selengekan dan nyeleneh mereka. Dilan yang digambarkan easy going, kadang usil namun sebenarnya baik. Terlepas dari penampilan yang begitu ternyata Dilan juga pintar dan berprestasi. Dilan tidak senang melihat ada yang tertindas. Bahkan rela berkorban untuk melawan ketidakadilan. Dilan juga orang yang setia kawan.
Membaca tentang sepak terjang Adian sewaktu menjadi mahasiswa tahun 1998 yang menorehkan sejarah baru bagi bangsa ini, membuatku benar-benar salut dan kagum. Ketika akhirnya berhasil duduk di kursi DPR, Adian tetap berjuang di jalur yang sama. Walaupun kesannya santai dan asal tetapi opini dalam setiap debat tidak asal. Sama seperti Dilan yang selalu pakai jaket jeans, Adian juga memiliki jaket favorit jaket kulit yang selalu menjadi pelengkap busana wajib ala mereka.
Dalam pemilihan tahun ini, Adian juga berhasil duduk kembali sebagai wakil rakyat di Senayan. Semoga Adian selalu diberi khidmat dalam amanat yang diemban demi bangsa ini.
-Gassmom-
Pematangsiantar, 250419
Ps. Tulisan receh dan dadakan di warung Depan Depag karena mendengar video yang ditonton si Ibu yang punya warung. Tentang sesuatu yang jauh dari akal sehat.
Panas terik, sinar matahari sepertinya tidak mau kompromi dengan manusia jalanan sepertiku. Kalau hati ini ditanya, aku tidak ingin kemana-mana.
Tapi apa boleh buat, harus bergerak. Dari kantor Gurilla nun jauh di pedesaan aku pun bergerak ke kantor Camat karena ada janji dengan seorang teman yang katanya mau copy file dari flashdisk. Ku pilih kantor camat karena itu titik tengah yang paling mudah bagi kami. Aku bergerak dan dia pun bergerak (katanya).
Tetapi entah apa yang terjadi, sudah hampir satu jam menunggu tapi tak muncul juga.
Akhirnya aku pun bergerak lagi ke sebuah lokasi dimana ada pertemuan pukul 13.30 WIB. Bergerak dengan rasa was-was karena merasa sudah terlambat.
Tiba di lokasi, eh koq sunyi? Apa aku salah lokasi? Akhirnya kubuka kembali pesan yang terkirim di WA dan memang benar disini.
Aku pun masuk dan menemui Ibu yang disana sambil bertanya, “Memang disini kan Bu pertemuannya? Nggak salah kan?” dan beliau pun mengiyakan.
“Kenapa belum ada yang datang ya? Di WA pukul 13.30 lho?”
“Oh, sengaja itu Bu biar yang lain jangan jam karet.” kata mbak yang cantik itu.
Aku pun tertawa dan mencari tempat duduk. Iseng buka gadget dan baca-baca kiriman orang.
Dan, akhirnya sekarang pukul 14.08 WIB tertera di gadget tapi belum mulai juga. Yang datang juga masih sedikit.
“Khan ada acara MTQ Kecamatan sekarang Bu, mungkin mereka masih disana.” kata ibu yang duduk di sebelahku.
Oh, iya juga ya…
Waduh, aku lupa. Berarti mereka memang masih disana dan aku sudah sempat suudzon. Tapi berhubung tulisan ini sudah selesai kuketik dan belum mulai juga jadi kuunggah saja deh …
😊🙏🙏😊
-Gassmom-
Pematangsiantar, 210219
Sepertinya ada yang aneh dengan diriku
Saat emak-emak lain asyik memilih menawar
Mencocokkan warna dan gaya
Saling berlomba tak mau kalah
Tapi aku
Jangankan ikut memilih tapi tertarik pun tidak
Sibuk dengan gadget dan pikiran
Menyahut sesekali bila ditanya saran
Padahal aku juga emak-emak seperti mereka
Yang harusnya perlu gonta-ganti mode
Punya suami dan anak yang juga perlu dibelikan baju baru
Tapi entah bagaimana aku seolah apatis
Tidak heboh seperti mereka
Dari dulu pun begitu
Apa aku memang aneh ya?
-Gassmom-
Pematangsiantar, 121218