Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, selalu ada event untuk membuat kolase karya pada grup kristik.
Kategori: Karyaku (Kruistik)
Taplak Meja Kristik

Walaupun lebih sering membuat kristik untuk pajangan dinding tapi aku juga pernah membuat karya kristik dalam bentuk taplak meja dan untuk sarung bantal kursi.
Tapi itu semua aku kerjakan sewaktu masih zaman gadis dulu. Kalau tak salah antara tahun 2000 – 2002. Sewaktu tinggal di asrama rumah sakit. Jadi tidak ada pekerjaan yang berarti pada waktu senggang. Selain nonton dan nonton dan aku merasa itu hal sia-sia. Aku pun iseng menerima orderan Kristik dari teman-teman.
Selain mengerjakan punya teman, aku juga mengerjakan beberapa untukku. Salah satunya sebuah taplak meja berukuran 300 x 200 cm. Menggunakan bahan dasar kain strimin lokal dan benang wol. Bila untuk pajangan biasa menggunakan wol biasa tetapi untuk taplak meja menggunakan benang wol yang lebih kuat dan membelinya juga dengan ukuran yang lebih besar. Aku lupa pakai merek apa waktu itu. Menyulam taplak meja lebih mudah menurutku karena kita hanya perlu menghapal satu bentuk pola dan selanjutnya sudah gampang karena hanya pola itu yang kita ulang sampai selesai.
Ini dia pola yang kupakai untuk membuat taplak meja.
Dulu sebenarnya aku tidak tahu untuk apa membuat taplak meja tersebut. Karena tidak punya meja besar. Sesudah menikah juga tetap belum punya meja sebesar itu. Karena dengan rumah sederhana kami tak mungkin memiliki meja besar. Untuk sekian lama taplak meja tersebut hanya menjadi penghuni setia lemari. Sempat juga terpikir untuk menjual tetapi setelah dipikir lagi rasanya sayang.
Sampai akhirnya tahun lalu aku pindah tempat kerja. Kebetulan instansi tempat bekerja sekarang sering mengadakan pertemuan dengan masyarakat di balai kecamatan masing-masing. Dan di balai ternyata ada meja besar tetapi taplak meja sudah tidak kelihatan lagi. Aku Pun membawa taplak meja itu dan ternyata cocok. Setiap ada pertemuan taplak itu digunakan. Akhirnya setelah sekian lama taplak meja kristik itu bermanfaat juga.
-Gassmom-
Pematangsiantar, 040519

Target awal Kristik ini adalah untuk kado Ulang Tahun Sean si bungsu bulan Desember kemarin. Tapi entah bagaimana aku kehilangan kertas gambar pola sesaat menjelang finish. Sehingga mau tidak mau proyek ini terpaksa ditunda dulu.
Tapi ada juga untungnya keterlambatan ini. Lumayan untuk menambah jumlah karya Kristik yang selesai tahun 2019 he he he
Disulam di kain Aida 14 CT ukuran 10 cm x 15 cm, menggunakan benang DMC 13 warna dengan pola full stich dan Backstich.
-Gassmom-
Pematangsiantar, 200119

Tanggal 3 Januari 2019, pecah telor untuk Kristik. Sebenarnya target awal Kristik ini harus finish paling lambat tanggal 31 Desember 2018, tapi tak terkejar lagi dan mau tidak mau finishnya harus menyeberang tahun he he he
Kristik 2 kakek nenek yang sedang duduk membaca dengan tulisan sweet time sweet memory. Si kakek sedang membaca dan si nenek sedang menyulam. Untuk melengkapi aku menuliskan nama kedua orangtuaku dan tanggal pernikahan mereka. Disulam menggunakan benang DMC di kain Aida 14 ct.
Kristik ini aku buat khusus untuk kedua orangtuaku yang tanggal 28 Desember 2018 kemarin merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke 40. Berhubung mereka mengadakan kebaktian keluarga untuk memperingati hal tersebut di tanggal 4 Januari 2019, jadi mau tidak mau harus kuselesaikan sebelum tanggal itu walaupun akhirnya aku harus begadang sampai subuh.
Walaupun harus ekstra lembur namun senang rasanya karena telah dapat memberi sesuatu dari karya sendiri.
-Gassmom-
Pematangsiantar, 070119
”Itu orderan siapa lagi?” tanya suami sewaktu aku mulai membuka kit ini.
”Nggak ada.”jawabku ”Ini untukku.” ”Gambar apa rupanya?”
”Gambar diriku. Coba lihat, mirip kan?” ujarku.
”Nggak pun ha ha ha … ” Tawanya pun meledak.
Aku cuek saja dan melanjutkan projekku.
Sewaktu anakku bertanya tentang projek kristik kali ini. Aku bilang itu adalah gambar diriku sewaktu terlahir menjadi putri bangsawan Eropa pada abad lalu. Tapi pada saat ini diriku terlahir kembali menjadi boru Batak menjadi mama mereka. He he he … boleh dong berimajinasi.
Tapi yang pasti kristik yang satu ini memang aku kerjakan untuk diriku sendiri.
Gift for my self sebutanku untuk project kristik kali ini. Hadiah untuk diriku.
Dari awal aku sudah jatuh cinta dengan pola ini, bahkan membayangkannya mirip diriku. Dengan rambut digulung seperti kebiasaanku, dengan kegiatan membaca, salah satu hobiku dulu tapi sekarang sudah terlupakan he he he.
Ini kit Orchid OR. 275 menggunakan benang wol 12 warna. Start 16 Juni 2017 dan finish 05 Juli 2017.
–Gassmom-
Mata nenek.
Lucu ya namanya.
Jujur sebelumnya aku tak tahu tentang alat ini.
Sampai suatu hari tak sengaja baca coment di grup kristik. Tapi karena hanya sekilas akhirnya terlupakan juga.
Suatu hari waktu belanja perlengkapan kristik di Pajak Horas, kebetulan ibu yang didekatku request mata nenek. Basa basi aku tanya apakah mata nenek itu membantu. Dengan antusias ibu ini yang sepertinya penjahit (dugaanku sih karena melihat daftar belanjanya he he he) bahwa SANGAT membantu sekali. Ternyata harganya juga murah, dengan Rp 3000,- sudah dapat 6 mata nenek dalam kemasan plastik.
Akhirnya aku putuskan beli juga.
Namun saat itu hanya sebatas dibeli karena kebetulan projek yang kukerjakan lobang jarumnya besar jadi gampang memasukkan jarum, tapi sebenarnya alasan utama adalah karena aku tak tahu cara pakainya he he he.
Dan akhirnya si mata nenek pun terlupakan. Sampai suatu hari aku dan teman belajar payet. Ternyata needle untuk payet benar-benar halus. Lobangnya pun kecil sekali dan terkadang kesulitan memasukkan benang.
Dan teringatlah si mata nenek.
Tapi masalahnya kami berempat tak ada yang tahu cara pakai. Kami coba menurut nalar kami tapi koq sepertinya ribet juga ya … Jadinya kami malas deh pakai mata nenek dan memaksa mata sendiri saja he he he
Untung keesokan harinya kami gabung dengan yang tahu.
Ternyata oh ternyata, mata nenek SANGAT membantu kalau sudah tahu caranya he he he ya iyalah …
Caranya juga gampang…
- Masukkan mata nenek (bagian kawat) ke lubang jarum
- Masukkan benang ke ujung mata nenek (bagian kawat halus)
- Tarik keluar si mata nenek
- Otomatis benang ikut tertarik dan sudah berada dilobang jarum.
Penampakan si mata nenek
Benang dimasukkan ke bagian mata nenek yang menyerupai kawat tipis
Nah, ternyata gampang banget kan?Dan seperti kata ibu yang di Pajak Horas, mata nenek SANGAT membantu sekali.
So, sangat recomended untuk mereka yang hobby bercengkerama dengan jarum dan benang.
-GASSMOM-

Kondisi tempat kerja yang sejak pertengahan Oktober 2016 mengalami pergolakan menjadikan hari-hari berlalu seakan tanpa makna. Membuatku ingin memberi warna di dalamnya. Tapi bingung mau ngapain. Karena situasi begitu ya situasi dompet juga begitulah. Jadi mau buat sesuatu yang mengeluarkan modal, rasanya bukan memberi warna ceria tapi malah sebaliknya.
Akhirnya aku teringat pekerjaanku yang sempat tertunda karena repot mengurus anak plus bekerja juga ditambah kemarin suami juga tinggal beda kota.
Yah, kristik “Perjamuan Terakhir” dengan ukuran 80 x 120. Lumayan lebar pokoknya. Kalau dilihat secara kasar sebenarnya sudah rampung 80%. Berarti tinggal sedikit dong ya. Tapi, itu dia … yang sisa 20% itulah bagian tersulit, rumit dan membosankan di proyek ini dan hal itu juga yang membuatku dulu sempat malas untuk melanjutkan. Yaitu pola wajah, tangan dan kaki dari Tuhan Yesus dan 12 murid. Kalau di bagian lain pakai pola 2 x 2 tapi di bagian ini 1 x1 kecil, ditambah lagi memakai banyak warna padahal kalau dilihat sekilas semua warna mirip dan senada. Sehingga di bagian ini perlu mood dan keseriusan 3x lipat. Makanya terkadang dalam 1 hari aku hanya bisa mengerjakannya setengah wajah. Sebenarnya bukan proyek yang cocok untuk mami-mami rempong dengan 4 anak sepertiku.
Tapi kali ini ku bulatkan tekad bahwa proyek ini harus selesai sebelum 2016 berakhir. Setiap ada waktu luang pasti dimanfaatkan. Walaupun itu hanya setengah jam karena menurutku walaupun hanya 1 baris yang dikerjakan tapi akan memberi arti demi selesainya sang proyek.
Sebenarnya aku bertekad harus selesai sebelum Natal. Tapi apa daya, kesibukan mengikuti Natal membuat molor.
Tapi puji Tuhan, akhirnya tanggal 28 Desember 2016 kristik Perjamuan Terakhir ini finish juga. Puas dan senang sekali, mami-mami rempong seperti aku akhirnya menyelesaikannya. Karena aku dengar dari teman-teman yang mencoba menyulam ini tapi rata-rata gagal dan tidak pernah selesai. Jadi wajar dong kalau aku merasa puas he he he
Kristik Perjamuan Kudus setelah diframe
-Gassmom-