Kategori
Daily Stories Renungan

Berawal dari Permainan Kanak-kanak

Sabtu kemarin, kebetulan aku menonton sebuah podcast di YouTube. Kesaksian seorang yang pernah menjadi penyembah Lucifer. Sekarang dia sudah dipulihkan dan berkenan sharing tentang masa lalunya tersebut.

Sampai sekarang, aku memang tetap tidak habis pikir tentang seseorang yang memuja hal seperti itu. Akan tetapi, pada kenyataannya memang banyak yang melakukan dengan berbagai alasan.

Yang menarik bagiku dari kisah kali ini adalah bagaimana dia mulai mengenal black magic sewaktu masih kecil. Sewaktu masih duduk di kelas 5 SD.

Semua berawal dari permainan anak-anak. Tujuan bermain sebenarnya tidak bermaksud apa-apa selain untuk seru-seruan dan bersenang-senang. Namun kenyataannya, akhirnya dia mengalami ketertarikan dan bahkan berusaha menggali lebih dalam lagi. Sampai akhirnya bersekutu dengan iblis dan berusaha untuk mencari dan mencari lagi ke tempat-tempat yang berkaitan dengan black magic.

Banyak hal yang dia utarakan dalam podcast tersebut, termasuk bagaimana akhirnya dia mengalami pertobatan. Namun, aku terfokus hanya pada penuturannya tentang awal pengenalan kepada black magic. Bagaimana permainan iseng-iseng seperti jelangkung, permainan pemanggilan arwah ternyata bisa dimanfaatkan oleh iblis untuk menjerat anak kecil yang memainkan.

Sewaktu kecil, aku juga pernah iseng-iseng bermain seperti itu. Menurutku sih, tidak ada apa-apanya selain untuk seru-seruan. Akan tetapi mungkin karena aku juga tidak terfokus kepada permainan tersebut.

Beberapa waktu yang lalu, aku sempat juga mendengar ajakan seorang anak yang datang ke rumah. Ajakan untuk bermain jelangkung. Awalnya anak lain kurang setuju, namun dia meyakinkan dengan mengatakan tidak apa-apa, hanya untuk seru-seruan. Dia sudah sering melakukan permainan tersebut bersama teman sekolahnya sewaktu belum daring seperti sekarang.

Awalnya aku tidak terlalu peduli dan mengganggap permainan biasa. Toh, dilakukan siang bolong dan di teras rumah kami. Akan tetapi, akhirnya aku menyuruh permainan dihentikan karena terjadi sedikit keributan diantara mereka. Si anak yang mengajak tadi tiba-tiba punya ide untuk memanggil arwah mendiang sahabat mereka yang baru berpulang. Anak lain tidak setuju.

Mendengar podcast kemarin, aku jadi memetik sebuah pelajaran. Bagaimana iblis selalu berusaha mencari celah untuk memperdaya manusia, bahkan kepada anak-anak kecil yang hanya ingin bersenang-senang. Jadi, supaya orangtua lebih mengawasi dan peka terhadap permainan anak-anak.

Memang benar, tidak semua hal tersebut bisa diawasi terus menerus. Apalagi dengan kondisi orangtua sibuk mencari nafkah dan anak yang semestinya belajar ke sekolah. Tidak bisa mengawasi 24 jam, maka sudah seharusnya orangtua supaya selalu mendoakan anak-anaknya. Menyerahkan anak-anak dalam penyertaan Tuhan.

Gassmom, 02/08/2021

Iklan

Oleh Sondang Saragih

Semua baik, apa yang Tuhan perbuat dalam hidupku.
Everymoment Thank God.

One reply on “Berawal dari Permainan Kanak-kanak”

Terkait permainan jelangkung, sewaktu kecil saya juga pernah sesekali memainkannya; tentunya ramai-ramai bareng teman-teman. Minimal 5 orang karena lebih berasa serunya, apalagi ketika boneka jelangkung bergerak liar karena kemasukan arwah… What a creepy but fun at that old times 🙂

Tapi toh akhirnya saya lebih memilih pergi bertualang, entah itu mencari jejak atau menjelajah kebun atau hutan – mungkin karena waktu itu dipengaruhi bacaan Famous Five-nya Enid Blyton atau Trio Detektif-nya Alfred Hitchcock kali ya jadinya pengen merasakan petualangan model mereka hehehe

Tetapi, permainan horor seperti jelangkung dll jika kita tidak mengerti memang menjadi semacam jebakan iblis sih

Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s