Setelah rampung dengan antologi puisi De Mantans, Teras Budaya membuat event lagi. Masih antologi puisi, dengan tema lingkungan hidup. Ternyata ini adalah bagian dari Trilogi Persembahan Puisi untuk Bumi dari para Penyair Lintas Maya.
Sebelum event ini mereka sudah merampungkan 2 antologi yaitu Reda Setelah badai dan Puisi untuk Bumi. Aku ikut berpartisipasi pada trilogi yang ke-3 karena memang masih baru bergabung.
Adapun rangkaian antologi puisi persembahan untuk bumi ini diadakan dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni.
Latar belakang dari kesepakatan membuat trilogi ini adalah karena banyaknya kerusakan alam yang disebabkan oleh keserakahan manusia. Yang mana hal tersebut tentunya sangat berdampak buruk bagi bumi kita tercinta.
Sesuai dengan latar belakang tersebut, maka puisi yang muncul pun cenderung berisi keresahan serta seruan untuk bersama merawat bumi, demi kelangsungan kehidupan di bumi.
Meruwat & Merawat Bumi merupakan judul dari antologi puisi ini. Memuat puisi dari 30 kontributor yang mengirimkan masing-masing 2 puisi. Puisi dariku berjudul Janji Penghidupan dan Tempat Pembuangan Akhir. Berkisah tentang kerusakan alam dan sampah.

Pict. Gassmom
Ada keseruan tersendiri membaca buku antologi ini. Walaupun dengan tema yang sama, namun bisa dilihat para penulis menyesuaikan dengan daerah masing-masing dan gaya masing-masing. Jadi tidak monoton dan bosan membaca puisi demi puisi.
Merawat & Meruwat Bumi, kiranya melalui antologi ini, para penyair tidak hanya sekedar menyerukan keresahan. Akan tetapi menjadi pelaku dalam tindakan merawat serta meruwat bumi. Walaupun mungkin tidak bisa untuk kalangan luas, paling tidak untuk kalangan sendiri, lingkungan sendiri atau minimal rumah serta pekarangan sendiri.
Penggalan puisiku Cover belakang
Judul Buku : Meruwat & Merawat Bumi
Penulis : Penyair Lintas Maya
Penerbit : Teras Budaya Jakarta
Tahun Terbit : Cetakan I, Mei 2021
Jumlah Halaman : 84 halaman
Gassmom, 16/07/2021