Kategori
Anak

Melati dari Toba

Namanya Melati, usianya sudah 11 tahun dan sekarang sudah duduk di kelas 6 SD. Walaupun kalau melihat sekilas, banyak yang tidak yakin kalau dia sudah kelas 6. Orangnya kecil mungil sehingga awalnya anak-anak lain mengira dia belum SD.

Dia masih terbilang hitungan bulan resmi menjadi penduduk di komplek kami. Lebih kurang 3 bulan yang lalu tepatnya, ketika dibawa oleh saudaranya pertama kali dan akhirnya diputuskan bahwa dia akan tinggal di rumah saudaranya itu. Hal tersebut sehubungan dengan adanya konflik di antara kedua orangtuanya.

Dia berasal dari daerah perkampungan di Toba. Namun begitu, dia bisa berbahasa Indonesia dengan lancar, hanya logatnya terkadang masih “Batak kali”. Namun logat itu tidak menghalanginya bergaul dengan anak komplek. Anaknya termasuk suka berbicara dan bercerita. Ditambah lagi dia memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi.

Awalnya dia masih jarang keluar rumah. Namun liburan sekolah kemarin membuat dia akhirnya sering keluar dan bergabung dengan anak-anak komplek.

Sepanjang liburan, hampir setiap hari mereka bermain. Dan itu adalah awal kekaguman anak-anak kepada dia. Bukan hanya kagum, bahkan membawa dampak bagi mereka.

Ternyata di balik postur tubuh Melati yang mungil, tersimpan keberanian dan semangat luar biasa. Dia berani memanjat pohon jambu yang sangat tinggi. Walaupun akhirnya pemiliknya tidak memperbolehkan lagi, takut terjadi sesuatu karena dia memanjat seperti tidak mempedulikan ketinggian.

Sepertinya memanjat memang sudah hal biasa bagi Melati. Lain halnya dengan anak perempuan di komplek kami yang tidak pernah mencoba memanjat sama sekali, termasuk di antaranya anak-anakku.

Melati memang tidak diperbolehkan lagi memanjat pohon jambu yang sangat tinggi tadi. Akan tetapi dia masih boleh memanjat di halaman kami, di pokok belimbing yang tidak terlalu tinggi dan berada persis di tembok.

Kalau dulu, pemanjat setia belimbing tersebut hanyalah anak-anak kampung seberang yang kebetulan sekolah di madrasah dalam komplek. Karena sekolah daring, jadi mereka tidak setiap hari lagi singgah untuk sekedar memanjat dan menikmati buahnya. Hanya hari-hari tertentu bila mereka ada keperluan ke sekolah.

Keberadaan Melati membuat pohon belimbing ramai kembali. Bukan hanya waktu tertentu namun hampir sepanjang hari. Anak-anak yang dahulu tidak terlalu tertarik memanjat pun menjadi ketagihan memanjat, menghabiskan waktu di pohon belimbing atau di atas tembok.

Bahkan anak perempuan di rumah kami, yang dahulu tidak tertarik dan takut malah sudah ikut memanjat. Awalnya mereka ragu dan takut, namun suara melengking Melati yang menyemangati membuat keberanian mereka tumbuh.

Pict. Gassmom

Hari ini liburan sekolah sudah berakhir. Liburan tanpa kemana-mana karena memang dianjurkan untuk tidak bepergian. Namun liburan kali ini sangat berkesan dengan kehadiran Melati. Anak-anak komplek merasakan pengalaman dan sensasi baru. Bukan hanya soal memanjat tadi, namun banyak hal baru dari Melati termasuk permainan-permainan dari kampung yang dia ajarkan.

Melati dari Toba, sang inspirator. Mengingatkanku bahwa inspirasi bisa datang dari mana saja. Tidak harus menjadi kuat dan besar untuk memberi dampak (baik), bahkan sesuatu yang sederhana pun dapat mempengaruhi orang lain, menjadi inspirasi bagi orang lain.


Gassmom, 12/07/2021

Iklan

Oleh Sondang Saragih

Semua baik, apa yang Tuhan perbuat dalam hidupku.
Everymoment Thank God.

5 replies on “Melati dari Toba”

Sekarang lebih seringnya panjat sosial mbak hehe

Wah menarik ceritanya, dulu saya juga beberapa kali naik pohon (kecuali pohon kelapa yang tinggi), sekarang masih bisa naik pohon namun turunnya itu masih jadi tanda tanya susahnya (takut wk)

Disukai oleh 1 orang

Tampaknya dia bukan anak gadged yang bermain di dunia maya. Itu yang membuat dia lebih bersahabat dengan alam. Saya khawatir dengan perkembangan EQ (Emotional Quotient) anak-anak digital. Dulu IQ (Intellectual Quotient) bak dewa, tapi jaman sekarang EQ lah yang dipuja.

Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s