Dengan zonk yang aku alami, benar ada penyesalan dan sedih. Karena harapan yang begitu besar dan angan-angan menuai hasil yang tidak tercapai. Padahal aku menyisihkan semua itu dengan sangat mengetatkan ikat pinggang. Berhemat dari penghasilan yang masih harus aku bagi lagi untuk kebutuhan sehari-hari.
Namun semua itu bukan alasan untuk larut dalam penyesalan. Pelan namun pasti, energi positif tetap aku upayakan menyelimuti jiwa. Sampai akhirnya penerimaan itu ada dan bahkan mampu membuat list bersyukur untuk semua yang terjadi.
Apa? Benar bisa bersyukur? Mungkin ada yang heran. Apalagi kalau melihat suasana panas di grup sosial media. Saban hari status sedih bermunculan, status putus asa dan status kemarahan dari mereka yang mengalami hal serupa. Aku memang sesekali masih membuka grup di sosial media. Walaupun tidak sepenuhnya menyimak namun aku tetap memantau perkembangan, siapa tahu masih ada titik terang.
Namun, percaya tidak percaya, itu benar adanya. Daripada aku berlarut dalam tanya kenapa, kenapa, seandainya dan seandainya, maka aku memilih untuk membuat list bersyukur.
Beberapa hal yang aku syukuri terkait dengan ke “zonk” an ini:
1. Bersyukur, walaupun sekarang zonk, paling tidak aku sudah pernah menikmati hasil beberapa tahun lalu.
2. Bersyukur, bukan hanya aku sendiri yang mengalami. Pada 3 tempat ini, banyak yang mengalami zonk. Berarti bukan aku sendiri manusia yang menjadi korban. Jadi ini tidak memalukan dan bukan hal bodoh. Hanya perkara keberuntungan yang tidak berpihak.
3. Bersyukur, walaupun “bagiku” nominal milikku sudah cukup besar, namun ternyata masih lebih banyak yang nominalnya jauh lebih besar. Jadi dibandingkan mereka, aku belum apa-apa. Kerugian yang aku alami masih sedikit dibandingkan mereka yang menanam dengan modal lebih besar.
4. Bersyukur, aku sudah pernah mengalami pengalaman zonk juga beberapa tahun lalu, walaupun dalam bentuk investasi berbeda. Jadi aku bisa menerima bahwa ada kalanya itulah yang terjadi.
5. Bersyukur, aku bukan influencer yang baik. Aku tidak berhasil memasukkan satu pun yang aku ajak pada saat memulai dulu. Kalau sempat mereka mau dahulu, habislah aku dikejar juga karena dianggap sebagai team padahal aku juga korban. Dulu aku merasa gagal terkait hal tersebut. Akan tetapi saat ini, aku sangat bersyukur untuk kegagalan itu.
6. Aku bersyukur pendapatanku tidak sangat cukup untuk dibagi lagi. Dulu aku sempat ingin menambah angka demi angka, namun mengingat penghasilan tidak akan mencukupi, maka itu tidak terjadi. Kalau sempat aku menambah maka akan semakin banyak ke “zonk” an yang aku alami.
7. Bersyukur, dengan kejadian ini maka bibit kesombongan yang ada pada diriku terkikis. Aku tidak sebijak yang mereka kira. Bahkan sekarang, keluarga yang tidak mengerti menganggap aku gegabah. Yah, begitulah perputaran roda kehidupan.
Saat ini, ada 7 hal yang bisa aku masukkan ke dalam list bersyukur atas ke “zonk” an ini. Tidak tahu esok lusa, bisa jadi list ini bertambah.
Jadi intinya, tetap ada kebaikan di balik segala sesuatu, bahkan di balik ke “zonk” an yang bertubi-tubi ini sekalipun. Seperti kata orang bijak, selalu ada pelangi yang indah sehabis hujan badai sekalipun. Eh, padahal sepertinya aku sudah jarang melihat pelangi sehabis hujan di masa sekarang ini. Aku yang jarang keluar sehabis hujan atau pelangi yang memang sudah jarang muncul ya?
Gassmom, 06/07/2021
6 replies on “Bersyukur Saat Zonk? Bisa!”
Zonk juga bisa memberi pengalaman yang berharga. Pengalaman demi pengalaman akan membuat seseorang makin matang dan bijak. Setidaknya itu menurut saya sih…
SukaDisukai oleh 1 orang
Benar sekali. Terima kasih sudah mampir ya.
SukaSuka
Saya suka membaca posting yang menarik perhatian saya. Ingin tahu apa yang ada dalam benak penulisnya. Salam buat Anda.
SukaDisukai oleh 1 orang
Salam sehat untuk kita semua.
SukaSuka
Mbaak gk sendiri đŸ˜Œ ada aku yg akhr2 Mei terjerumus yg spertiny relate jga, mskpun sdh lapor2 phak berwajib tp ya udh pasrah gk bsa kembali huhu
Semoga mnjdi pelajarn kita kdepan utk tetap hati2 di jaman yg gila ini & semoga rezekinya suatu hari di ganti lebh baik, meskipun bkan hnya rezeki brpa materi. Tetp waspada, logis, sehat and keep blogging Mbak đŸ¤—
SukaDisukai oleh 1 orang
Iya, Mbak. Jadikan pelajaran saja untuk lebih hati2 ke depannya. Salam sehat, Mbak.
SukaSuka