Kategori
Daily Stories

Cerita Tentang Mitos Burung Gagak (Lagi)

Beberapa bulan yang lalu, aku menulis tentang mitos burung gagak. Kali ini aku melanjutkan cerita perihal burung gagak lagi.

Bukan bermaksud untuk menggiring ke sesuatu yang mistis ataupun mengajak untuk mempercayai hal yang disebut tahakyul tersebut. Tetapi hanya ingin menuliskan pengalaman sehari- hari dan kebetulan ceritanya berhubungan dengan burung gagak lagi.

Jadi, kemarin itu ada anak tetangga yang berpulang. Satu hari sebelumnya, kebetulan aku giliran WFH ( work from home) jadi satu harian berada di rumah. Ketika sedang mengerjakan sesuatu di luar rumah, aku mendengar lagi suara burung gagak persis seperti yang kudengar sehari sebelum nenek sebelah berpulang. Suaranya berputar di sekitar kompleks tapi masih berjarak dari rumah.

Hmmm, burung gagak lagi. Ah, kan hanya mitos. Jauhlah yang tidak baik, aku berkata dalam hati.

Keesokan hari, pukul 23. 15 WIB masuk pesan ke WA grup mengabarkan berita dukacita. Tetapi jenazah tiba di rumah duka pukul tiga dinihari karena meninggal dunia di Medan.

Karena tetangga dekat, hanya berjarak 5 rumah dan juga satu serikat perkumpulan, jadi aku pun meluangkan waktu agak lama di rumah duka. Juga ikut mengantar ke pemakaman.

Dalam perjalanan ke pemakaman, ibu-ibu yang berada satu mobil denganku saling cerita. Cerita tentang burung gagak yang kemarin melintas dan bersuara. Mengaitkan dengan kejadian yang ada. Salah seorang ibu yang kebetulan tinggal di belahan lain kompleks pun bercerita hal yang sama tentang burung gagak dan kejadian di daerahnya.

Mendengar mereka saling bercerita begitu, aku juga nimbrung. Menceritakan pengalamanku dan mempertanyakan tentang kepercayaan tersebut.

Berdasarkan pembicaraan kami, aku menarik kesimpulan bahwa percaya atau tidak percaya, keyakinan terkait burung gagak datang dan bersuara untuk mengabarkan kematian ternyata masih dipercaya oleh sebagian besar orang. Bahkan oleh kami yang bisa dibilang tidak tinggal di tanah leluhur lagi (baca: huta-huta).

Pict. pexels

Gassmom, 141120

Nb. Huta, Huta-huta: bahasa Batak untuk kampung, desa,udik

Iklan

Oleh Sondang Saragih

Semua baik, apa yang Tuhan perbuat dalam hidupku.
Everymoment Thank God.

4 replies on “Cerita Tentang Mitos Burung Gagak (Lagi)”

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s