Kuku Kaki

Sachio, si bocah 6 tahun walaupun laki-laki ternyata sangat peduli dengan kebersihan kuku. Hampir tidak pernah kukunya kebablasan panjang karena belum apa-apa biasanya sudah minta potong, begitu sejak sudah bisa bicara dan mengerti tentang kuku.

Kepedulian terhadap kuku ternyata bukan hanya kepada diri sendiri tetapi terhadap orang lain juga. Termasuk kakak, adik dan mama. Mama adalah orang yang paling sering dia tegur terkait kuku kaki. Karena mama bukanlah seorang yang terlalu peduli penampilan, ditambah lagi suka sok sibuk nggak jelas dengan segala kesibukan sehingga abai dengan kuku kaki.

Sachio pun tak bosan- bosan menegur mama terkait kuku kaki. Kalau belum dipotong juga, pasti diingatkan lagi.

“Ma, bersihkan kuku. Sudah panjang dan kotor.” Sachio menegur lagi pada suatu pagi.

“Iya, Bang. Nanti sore mama potong. Mama mau kerja.” ujar mama sambil buru-buru pakai kaus kaki, bersiap berangkat.

“Ma, kuku Mama. Potonglah.” Sorenya Sachio mengingatkan lagi.

“Iya, Bang.”

“Ma, kuku Mama.” Malamnya Sachio mengingatkan lagi.

“Besoklah, Bang. Sudah malam. Mama juga sudah ngantuk, mau tidur.”

Karena memang agak lelah, tak berapa lama mama pun terlelap. Mimpi sepertinya akan menghias tidur mama saking pulasnya.

Tiba-tiba mama tersentak sambil menjerit kesakitan. Karena tersentak, tak sengaja kaki pun terangkat dan ternyata menendang sesuatu. Mama bergegas bangkit mencari tahu. Di sana, persis di bagian kaki, ada sosok yang terpaku diam dengan wajah yang sukar untuk dilukiskan. Tangannya menggenggam erat sebuah gunting kuku.

Gassmom, 270920

Iklan