Aku kehilangan respek
Apakah aku memang terlalu kuno atau terlalu bodoh?
Hiruk pikuk kebaikan malah membuatku mual
Menebar katanya, menyentuh rasa
Bila dekade lalu mungkin kata salut yang tercetus
Pujian dan doa terkirim bersama semilir angin
Bersama tulus hati yang polos
Terkadang terselip tanya, mengapa harus ada dalam situasi canggih
Tulus memang masih banyak
Namun mengejar embel-embel lebih banyak
Daripada tidak, apa nanti kata orang, nanti begini, nanti begitu …
Cari panggung
Redaksi digelar, berita dijual
Sungguh aku muak …
-Gassmom-
Pematang Siantar, 160420
Reblog dari https://semuabaik1.wordpress.com/2020/04/16/muak/