Sebenarnya buku ini sudah selesai dibaca bulan Maret kemarin. Tapi baru sekarang bisa konsentrasi menuliskan sedikit review.
Tentang Kamu, merupakan buku kedua dari Tere Liye yang aku baca.
Diawali dengan cerita tentang Zaman, seorang pemuda asal Indonesia yang bekerja di sebuah firma hukum profesional di London. Di mana pada suatu hari, Zaman dipercaya untuk menangani kasus terkait harta warisan dari seorang bernama Sri Ningsih, orang Indonesia yang meninggal pada usia 70 tahun di Paris. Selama belasan tahun di Paris, Sri Ningsih tinggal di panti jompo. Sri Ningsih meninggalkan nilai warisan yang luar biasa besar tanpa surat wasiat. Bila ahli waris tidak segera ditemukan maka warisan tersebut akan menjadi milik negara atau lebih parah bisa jatuh ke tangan orang yang salah.
Dan, perjalanan Zaman pun dimulai untuk menelusuri masa lalu Sri Ningsih. Diawali dari panti jompo tempat tinggal terakhirnya untuk memperoleh petunjuk. Dari sana, Zaman menemukan sebuah buku harian berisi tulisan Sri Ningsih yang diberi judul Juz 1 sampai Juz 5.
Catatan tersebut menjadi sebuah petunjuk yang harus dipecahkan oleh Zaman.
Berdasarkan catatan tersebut, akhirnya Zaman mendatangi kembali semua tempat yang pernah ditinggali Sri Ningsih. Diawali dari Pulau Bungin di Sumbawa, sebuah madrasah di Jawa, Jakarta, London dan Paris.
Di setiap tempat tersebut Zaman berusaha memperoleh informasi. Semua informasi diceritakan dengan cara bercerita yang sangat memikat. Membuat kita sebagai pembaca seakan bisa membayangkan ikut serta dalam perjalanan waktu dalam perjalanan kehidupan Sri Ningsih. Dari awal kelahiran sampai kematiannya diceritakan dengan luar biasa dengan latar situasi seperti tahun kejadian.
Cara bercerita yang membuat kita turut bahagia pada saat bahagia, namun bisa berurai air mata kala bertemu cerita sedih.
Kehidupan Sri Ningsih yang mengalami berbagai fase dalam hidupnya. Tetapi dalam setiap fase diperoleh kesimpulan bahwa Sri Ningsih adalah seorang yang berjiwa besar, seorang yang ulet pantang menyerah, suka belajar, menikmati apa yang dikerjakan dan yang terutama sangat sabar dalam menjalani kehidupan. Walau pun nasib baik sering tidak berpihak kepadanya namun dia tetap ikhlas.
Buku ini berkisah tentang kebahagiaan, kesedihan, pertemuan, kehilangan, kesuksesan, kegagalan bahkan kegilaan cinta. Cinta yang membuat seseorang melakukan hal konyol. Hakan yang telah melakukan kegilaan selama satu tahun dengan naik bus rute yang berlawanan arah dengan tempat kerjanya. Untuk kemudian naik bus lagi ke tempat kerjanya. Semua hanya demi cinta kepada Sri Ningsih.
Banyak pesan moral yang bisa diperoleh dalam buku ini. Di antaranya:
- Bagaimana pun kerasnya kehidupan tetap harus dijalani dengan penuh kesabaran.
- Kuatnya hubungan persaudaraan
- Belajar tiada henti untuk memperoleh keberhasilan.
- Menjadi sukses dalam usaha tidak akan berarti bila tidak dibarengi dengan inovasi.
- Menjalankan sebuah usaha, jadilah berbeda dan selangkah lebih maju.
- Betapa persahabatan menjadi sebuah hal yang sangat berarti dalam perjalanan kehidupan.
- Rutinitas pekerjaaan selama bertahun-tahun tidak akan membosankan bila dinikmati saat mengerjakan.
- Cinta akan menemukan pemiliknya di saat yang tepat
- Usia tua bukan penghalang untuk tetap berkarya
- Di manapun berada tetaplah memberi arti untuk sesama.
Seperti buku lain yang kubaca, ada beberapa kutipan yang sayang kalau tidak dicatat. Beberapa di antaranya yaitu:
- …. Apakah sabar memiliki batasan? Aku tahu jawabannya sekarang. Ketika kebencian, dendam kesumat sebesar apa pun akan luruh oleh rasa sabar. Gunung-gunung akan rata, lautan akan kering, tidak ada yang mampu mengalahkan rasa sabar. Selemah apa pun fisik seseorang, semiskin apa pun dia, sekali di hatinya punya rasa sabar, dunia tidak bisa menyakitinya. (hal. 48)
- “Selama bapak pergi, hormati dan patuhi ibumu. Lakukan apa yang dia suruh tanpa bertanya. Turuti apa yang dia perintahkan tanpa membantah. Jangan mudah menangis, jangan suka mengeluh. Kamu adalah anak seorang pelaut. Bersabarlah dalam setiap perkara.” (hal. 95)
- … apa pun yang terjadi adalah skenario terbaik dari Tuhan. (hal. 109)
- Apa arti persahabatan?Apa pula arti pengkhianatan? Apakah sahabat baik akan mengkhianati sahabat sejatinya? (hal. 141)
- “Hanya Sri Ningsih yang mampu mengenang masa lalu itu dengan damai … Hanya dia yang kuat mengingatnya ….(hal. 151)
- Dalam perkara kebaikan, bukankah sama saja siapa yang mengerjakannya? Yang lain tinggal mendukung dan membantu dari belakang. (hal. 179)
- “Aku ingin sekali punya hati seperti miliknya. Tidak pernah membenci walau sedebu. Tidak pernah berprasangka buruk walau setetes. Dia adalah sahabat terbaikku.” (hal. 206)
- Saat kita sudah melakukan yang terbaik dan tetap gagal, apalagi yang harus kita lakukan? Berapa kali harus mencoba hingga tahu bahwa kita telah tiba pada batas akhirnya? 2x, 5x, 10x atau berpuluh-puluh kali hingga kita tak dapat menghitungnya lagi? Berapa kali kita harus menerima kenyataan, untuk tahu bahwa kita memang tidak berbakat, sesuatu itu bukan jalan hidup kita, lantas melangkah mundur? …. Aku tahu sekarang, pertanyaan terpentingnya bukan berapa kali kita gagal, melainkan berapa kali kita bangkit lagi, lagi dan lagi setelah gagal tersebut. Jika kita gagal 1000x, maka pastikan kita bangkit 1001x. (hal. 209-210)
- “Chaty, jadilah seperti lilin, yang tidak pernah menyesal saat nyala api membakarmu. Jadilah seperti air yang mengalir sabar. Jangan pernah takut memulai hal baru…”(hal. 278)
- Nasihat-nasihat lama itu benar, cinta memang tidak perlu ditemukan, cinta-lah yang akan menemukan kita. Terima kasih. Aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir,tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi. Karena dicintai begitu dalam oleh orang lain akan memberikan kita kekuatan, sementara mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh akan memberikan kita keberanian.(hal.286)
- Saat kita telah berhasil melupakan sesuatu, bukan berarti itu benar-benar telah lupa begitu saja, boleh jadi masih ada yang mengingatnya. (hal. 340)
- “Daripada kita sibuk bertanya kapan seorang gadis menikah, hanya membuatnya sedih, lebih baik bantu dia agar segera mendapatkan jodohnya. Itu lebih bermanfaat.” (hal.357)
- “… kriteria kecantikan hati jauh lebih penting dibandingkan tampilan fisik.”(hal.359)
- “…, kenapa tidak kamu biarkan seperti air yang mengalir, Sri. Lihat sampai ke mana ujung perjalanan perasaan kalian. Jika memang berjodoh, maka berjodohlah. Tidak perlu terlalu berharap, tapi tidak juga sangat negatif menanggapinya…”(hal. 360)
- “… Cinta memang tidak perlu ditemukan, cinta-lah yang akan menemukan kita …”(hal. 360)
- ” …Karena pada akhirnya, semua hal memang akan selesai, memiliki ujung kisah. Maka saat itu berakhir, aku tidak akan menangis sedih, aku akan tersenyum bahagia karena hal itu pernah terjadi.”(hal. 409)
- “Sri terima kasih telah menjadi bagian hidupku, melahirkan bayi-bayi kita, sungguh terima kasih. Mencintaimu telah memberikanku keberanian, dan dicintai olehmu begitu dalam telah memberiku kekuatan. Terima kasih.”( hal.409)
- “Apa harta yang akan dibawa mati saat kita meninggal?” Zaman menjawab pendek, “Tidak ada sir, selain apa-apa yang kita belanjakan untuk kebaikan. Sisanya akan ditinggalkan, bahkan diperebutkan.”(hal.430)
- Ibu, Bapak, bagaimana agar kita bisa berdamai dengan begitu banyak kejadian menyakitkan? Bagaimana jika semua hal menyesakkan itu ibarat hujan deras di tengah lapangan, kita harus melewati lapangan menuju tempat berteduh di seberang, dan setiap tetes air hujan laksana setiap hal menyakitkan dalam hidup? Bagaimana agar Sri bisa tiba di tempat tujuan tanpa terkena satu tetes airnya? Sri sekarang tahu jawabannya. Yaitu justru dengan lompatlah ke tengah hujan, biarkan seluruh tubuh basah kuyup. Menarilah bersama setiap tetesnya, tarian penerimaan, jangan pernah dilawan, karena sia-sia saja, kita pasti basah …(hal.457)
Wah, ternyata banyak sekali kutipan yang rasanya rugi kalau diabaikan. Tak heran memang, karena berdasarkan apa yang aku baca tentang Tere Liye, beliau sangat terkenal dengan quote yang memukau. Itu sebabnya banyak yang memakai quote beliau dalam menyampaikan rasa dan maksud.
Judul Buku : Tentang Kamu
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika
Tahun Terbit : Cetakan XV, Agustus 2019
Jumlah Halaman : 524 halaman
Gassmom, 070620
25 replies on “Tentang Kamu-Tere Liye (Review Buku)”
Saya suka sekali baca review bukunya Tere Liye tapi somehow belum pernah tertarik untuk baca sendiri 😅
SukaDisukai oleh 1 orang
Wah, koq bisa begitu … He he he
Btw, thanks sdh membaca mbak.
SukaSuka
Keren
SukaDisukai oleh 2 orang
Terima kasih …
SukaSuka
Belum pernah baca buku ini. Tapi dari reviewnya penasaran banget sama isinya. Terima kasih.
SukaDisukai oleh 2 orang
Semoga suatu hari bisa baca juga ya …
Terima kasih juga sudah mampir.😊
SukaDisukai oleh 2 orang
Aku jadi ingin membacanya. Review yang bagus, Mommy.
Dan tampilan blognya sudah segar sekarang
😀
SukaDisukai oleh 2 orang
Wah, segar ya? Ha ha ha …
Entahlah, apa kata anda sajalah. Jangan bosan2 memberi krisan kepadaku ya😁
Ayo,,, baca, baca, baca
SukaDisukai oleh 1 orang
Siap momsky
SukaDisukai oleh 1 orang
Sipp…
SukaSuka
Horeeee, senang sekali Mbak Sondang sudah membaca buku Tentang Kamu 🥰🥰 keren reviewnya Mbak 👍
SukaDisukai oleh 2 orang
Wah, aku jadi malu mbak.
Secara aku kan banyak mengadopsi dari tulisan mbak Ai.
Banyak cara menukis review yang aku baca tapi aku paling suka dengan cara Mbak Ai.
Jadi secara tidak langsung, aku banyak meniru.
Aku harap mbak Ai tidak marah utk itu😃🤦🙏🏼
SukaDisukai oleh 2 orang
Terima kasih mbak Sondang, saya gak nyangka, dan jadi terharu 😂🥺
Terima kasih berkenan membaca review saya 🤗
Hahaha ngapain marah mbak, buang energi, tidak baik untuk kesehatan 😃
Pada awalnya secara gak sadar bisa mencontoh, tapi kalau sudah sering, lama-lama akan menemukan gaya sendiri yg lebih khas, bisa jadi nanti mbak Sondang lebih baik dari saya ❤️🥰🥰
Mbak Sondang mulai mereview buku saja saya sudah senang mbak, semoga mbak makin semangat membaca buku biar pembaca blog mbak juga nambah info seputar buku.
Salut seorang mommy masih sempat baca dan mereview buku 👍👍👏
SukaDisukai oleh 2 orang
Terima kasih untuk apresiasinya Mbak.
Semoga tetap bisa membaca dan menuliskan reviewnya dan semoga suatu saat, aku menemukan gaya sendiri yang lebih khas.
Sekali lagi terima kasih mbak, telah menjadi inspirasi juga buatku untuk berusaha membaca🙏🏼😊
SukaDisukai oleh 2 orang
Sama-sama, Mbak Sondang ❤️❤️😊😊
Oh ya mbak, jangan lupa tag kata-kata yg relate dg buku ini, bisa lihat di tag blog review buku saya, gpp tag-nya sama juga. Buku ini masuk dalam salah satu review yg sering dikunjungi di blog saya, strateginya terletak di tag yg relate dg buku. Buku-buku yg mbak Sondang baca juga setahu saya banyak dicari pengunjung. Semangat mbak Sondang 😇😇🥰🥰
SukaDisukai oleh 2 orang
Terima kasih sarannya mbak😊🙏🏼
SukaDisukai oleh 2 orang
Sama-sama, Mbak Sondang 😊
SukaDisukai oleh 1 orang
Ini tipe buku yang judulnya simpel tapi isinya wow ya? Semoga ada sesuatu yang membuatnya berbeda dari yang lain biar makin wow lagi. Pengen baca deh.😁
SukaDisukai oleh 2 orang
Sepertinya bisa dibilang begitu. Judul simple tapi isi wow…
Ayok dibaca, dan buat review sendiri nanti. Karena kan penilaian setiap orang berbeda😃
SukaDisukai oleh 2 orang
Komplit, asik bacaan baru 🙂
SukaDisukai oleh 2 orang
Sudah lama selesai. Tapi baru dibuat reviewnya😃
SukaDisukai oleh 1 orang
Oh. Hmmm duh kangen baca-baca
SukaDisukai oleh 2 orang
Lho, bukannya tiap hari juga baca2?
SukaDisukai oleh 1 orang
Bacaannya itu mulu hahaha gada lagi mom
SukaDisukai oleh 2 orang
Baca dari itu lho,,, buku elektronik.
Tapi aku nggak suka sih baca E-book sampai berhalaman2 gitu. Lebih suka baca buku fisik.
SukaDisukai oleh 2 orang