Kategori
Daily Stories Renungan

Stop Latah Menjadi Beban

“Bu, besok kami jadi berangkat ke Bali.” kata Ibu teman sejawat tadi sore sebelum kami beranjak pulang.

“Oh, jadi ya Bu? Mantaplah.” jawabku.

“Wah, Ibu harus bawa oleh-oleh dong untuk kami. Ibu harus membeli ‘ ini dan itu’ ya untuk kami. Jangan lupa.” ujar salah seorang teman yang juga sedang bersama kami.

Mendengar ucapan Ibu tersebut, akupun nyaris latah mengucapkan hal senada. Untung sebelum bibir ini sempat berbicara, melintas dalam pikiranku satu prinsip yang sudah beberapa tahun ini kuterapkan. Prinsip untuk tidak pernah meminta oleh-oleh kepada teman yang akan melakukan perjalanan.

“Hmmm, kalau aku tidak meminta oleh-oleh apapun Bu, yang penting perjalanan Ibu lancar dan Ibu kembali dengan sehat.” ujarku kemudian.

Berawal dari membaca tulisan status FB seorang teman yang mengeluhkan kelakuan teman-temannya. Kebetulan teman yang satu ini hobby traveling. Setiap dia berangkat pasti ucapan yang dia peroleh adalah “bawa oleh-oleh” dan tak pernah sekali pun mendapat ucapan hati-hati ataupun sejenisnya.
Dia pun kemudian membuat sebuah perbandingan antara teman-temannya yang lokal dan mancanegara. Sungguh jauh berbeda dari segi respon bila mengetahui ada yang akan melakukan perjalanan. Dia sangat terkesan mendapat respon dari teman- teman mancanegara dimana mereka selalu mengucapkan/menuliskan kata-kata doa untuk seorang yang akan melakukan perjalanan.

Membaca status tersebut akupun terinspirasi untuk mengucapkan kata-kata doa kepada siapapun yang akan melakukan perjalanan.
Menurutku itu memang jauh lebih baik daripada meminta oleh-oleh. Walaupun sebenarnya ucapan minta oleh-oleh terkadang atau bahkan lebih sering adalah kalimat latah yang tercetus tanpa disadari (seperti aku juga yang nyaris latah karena teman yang heboh di sampingku). Namun walaupun hanya basa basi ataupun latah tetapi apa yang kita ucapkan bisa menjadi beban pikiran bagi teman tersebut. Dia juga jadi merasa terbeban dan harus memenuhi permintaan yang tidak bisa tidak pasti diiyakan. Syukur kalau dia memang memiliki cukup bujet untuk itu, bagaimana kalau tidak? Dan tanpa kita sadari kita sudah menyusahkan orang lain.

Nah, sebagai orang yang punya misi untuk menjadi berkat bagi sesama jadi sebisa mungkin kita menghindari menjadi beban. Termasuk menjadi beban pikiran bagi teman yang akan melakukan perjalanan, membebani dengan permintaan oleh-oleh.

Alih-alih menjadi beban, alangkah baiknya kita menjadi berkat dengan mengucapkan kata-kata berkat. Dan yang pasti dengan melepaskan berkat maka berkat juga akan menghampiri kita.

Gassmom-
Pematangsiantar, 250319

Iklan

Oleh Sondang Saragih

Semua baik, apa yang Tuhan perbuat dalam hidupku.
Everymoment Thank God.

2 replies on “Stop Latah Menjadi Beban”

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s