Hujatan demi hujatan, hinaan, cacian dan kutukan membabi buta di sana. Begitu cepat jari jemari itu mengetik semua dan membuatnya viral.
Yah, profesi itu … yang katanya mulia tetapi lebih sering dihujat dan dimaki. Ujung tombak pelayanan yang rela meninggalkan anaknya sendiri dan keluarga demi sebuah pengabdian. Bahkan anak sakit pun kerap ditinggalkan. Hanya dengan sebuah keyakinan bahwa Tuhan akan menjaga keluarga yang ditinggal karena ketulusan untuk kepentingan sesama. Yah … hanya keyakinan itu yang membuat tetap kuat bertahan.
Dan, hujatan serta kutukan itu …
Padahal seandainya mereka tahu, si empunya profesi juga selalu menginginkan yang terbaik dalam tugasnya bahkan berdoa untuk mereka yang dilayani.
Dan, si empunya profesi juga akan merasa hancur sehancur-hancurnya bila ternyata doa dan harapan tidak terwujud, bila akhirnya kenyataan buruk yang terjadi …
Bila orang lain melihat si empunya profesi tegar, kebal dan mengatakan sudah biasa menghadapi hal seperti itu, padahal sebenarnya hati juga hancur, menangis, menjerit bahkan tak jarang dihantui perasaan bersalah, padahal semua memang harus terjadi. Tak jarang beban mental membelenggu bahkan terjadi sampai berhari-hari.
Dan aku sudah pernah mengalami itu selama bertahun-tahun …
Melayani dengan kesungguhan dan ketulusan, bersyukur dan bersukacita dan merasakan kepuasan tersendiri saat bahagia yang menjadi hasil akhir.
Dan merasakan kehancuran saat duka yang terpilih sebagai penutup cerita.
Really, thats my passion … dan aku senang melakukan semua.
Walaupun saat ini aku memilih berubah haluan … dan kalau boleh berharap tak ingin kembali lagi …
#nurse
-Gassmom-
Pematangsiantar, 240319
Gassmom 